"Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata," sapa Jokowi mengawali sambutannya dengan bahasa Dayak yang disambut riuh dengan sahutan, "Arus... Arus... Arus.... (Setuju..Setuju..Setuju)," oleh para warga lokal.
Kalimat tersebut merupakan salam budaya Suku Dayak yang mengandung tiga pilar pedoman hidup. Yakni adil kepada sesama manusia, bercermin kepada surga dan nafas hidup berasal dari Tuhan.
Jokowi pun mengungkapkan kebahagiaan bisa hadir menyapa warga Kutai Barat dalam kemeriahan perayaan HUT kabupaten asal pemekaran Kutai Kartanegara itu.
"Saya betul-betul sangat senang dan gembira bisa hadir di Bumi Tanaa Purai Ngeriman dalam Festival Dahau yang selalu dinanti warga Kubar," ujar Jokowi di Alun-Alun Itho Sendawar, Jumat.
Baca juga: Desa di Kutai Barat diyakini maju pesat karena IKN
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pesan kebangsaan. Sebagai negara besar dengan kemajemukan yang memiliki 714 suku, Jokowi berpesan agar setiap warga selalu menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
Ia pun memuji Kabupaten Kutai Barat yang dinilainya, mampu menjaga toleransi kerukunan umat beragama. Serta di sisi yang sama, terus melestarikan tradisi budaya.
"Saya melihat semangat Bhinneka Tunggal Ika bisa diwujudkan secara nyata di Kubar. Saya lihat di sini rukun-rukun dan selalu menjaga kekompakan," puji Jokowi.
Kehadiran Jokowi di Festival Dahau, Kubar dirangkai dengan penganugerahan Gelar Kehormatan Bangsawan Adat kepada sang Kepala Negara. Penganugerahan gelar kehormatan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Adat Besar (LAB) Kabupaten Kutai Barat, Manar Dimansyah.
Menutup rangkaian kunjungannya di Kutai Barat, Jokowi juga berinteraksi dengan para warga antara lain memberikan kuis berhadiah sepeda, berfoto selfie bersama dan menyalami para warga yang hadir.
Baca juga: Pemkab Kubar matangkan pemecahan rekor MURI pada Festival Dahau
Baca juga: Pemkab Kubar matangkan pemecahan rekor MURI pada Festival Dahau