Samarinda (ANTARA) -
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur bersama Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (DPD IPeKB) menyelenggarakan gerakan Baksos 1.000 protein, sosialisasi menu sehat cegah stunting, dan senam sehat keluarga di halaman Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Jumat.
Sekretaris BKKBN Kaltim, Al Khafid Hidayat, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya BKKBN sebagai pelaksana program percepatan penurunan stunting sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
“Presiden Jokowi mengamanatkan pencapaian target nasional prevalensi stunting yang harus dicapai sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dalam rangka pencapaian target tersebut, maka perlu keterlibatan aktif multi sektor dalam berbagai kegiatan,” katanya di Samarinda, Jumat.
Kegiatan bakti sosial ini juga dirangkai dengan launching bulan bakti pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2023 yang jatuh pada 26 September mendatang.
Ia menyebutkan, Gerakan Baksos 1000 protein bertujuan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan ceria serta mendukung percepatan penurunan stunting yang dilakukan secara simbolis dengan membagikan 1000 paket protein kepada keluarga sasaran.
“Kami juga melaunching kegiatan bulan bakti pelayanan KB,” katanya.
Khafid mengapresiasi peran IPeKB sebagai organisasi profesi yang telah memberikan contoh konkret bagaimana praktik percepatan penurunan stunting diimplementasikan.
“IPeKB telah berusaha bersama-sama membagikan 1000 paket protein yang kemudian tidak melupakan program BKKBN bagaimana merencanakan keluarga,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-KB khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD dan implan.
Seperti diketahui katanya pada rapat bersama pengendalian kemarin berdasarkan evaluasi untuk kepesertaan KB baru mencapai angka 30 persen walaupun untuk peserta KB aktif sudah di atas target provinsi sebesar 62 persen.
Khafid berharap dengan adanya launching ini, setiap keluarga nanti yang merupakan pasangan usia subur yang ingin ber-KB agar berbondong-bondong ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan KB.
Menurutnya, ketika mampu merencanakan kelahiran maka bisa merencanakan bayi-bayi yang sehat yang akan dilahirkan.
“Dengan begitu maka kita telah bersama-sama memberikan kontribusi untuk menurunkan prevalensi stunting,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin mendukung program BKKBN Kaltim dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini.
“Kami siap menjadi bapak asuh nasional stunting dan mendukung program BKKBN dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini,” katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KB yang disediakan oleh pemerintah dan mengikuti sosialisasi menu sehat cegah stunting yang diberikan oleh BKKBN dan IPeKB.
Sementara itu Ketua Panitia mewakili IPeKB Provinsi Kalimantan Timur Deska Firnanda menambahkan IPeKB berharap dengan adanya kegiatan ini menjadi satu langkah untuk bisa berkontribusi dan berkolaborasi bersama di semua lintas sektor untuk bersama-sama peduli dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini," ucapnya.
Deska menambahkan Gerakan Peduli Bina Anak Sehat (Gobas) yang merupakan amanah dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024 optimis akan tercapai.