Berau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur melakukan intervensi khusus kepada Kampung Mapulu, Kecamatan Kelay yang saat ini menyandang status desa tertinggal untuk diangkat menjadi desa berkembang pada 2024.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait untuk hal ini. Kami tidak bisa sendiri karena kewenangannya ada di lintas sektor," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau Tenteram Rahayu di Tanjung Redeb, Minggu.
Kewenangan pihaknya dalam meningkatkan desa tertinggal menjadi berkembang, antara lain tentang pemanfaatan anggaran dari Dana Desa dan Alokasi Dana Kampung, peningkatan kapasitas masyarakat, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Di luar itu, katanya, tentu menjadi tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD) lain, sehingga pihaknya kerap berkoordinasi dengan OPD teknis terkait dalam melakukan intervensi desa tertinggal.
OPD lain tersebut terutama terkait dengan pendidikan, kesehatan, energi, ekonomi, maupun yang berhubungan dengan lingkungan, karena dalam mendongkrak desa tertinggal harus memperhatikan tiga indeks, yakni indeks ketahanan sosial (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE), dan indeks ketahanan lingkungan (IKL).
Kondisi terkini di Kampung Mapulu, antara lain jarak ke SMP dan SMA di kampung terdekat sekira 12 km, belum terdapat SD sehingga anak-anak yang hendak ke sekolah dasar harus diantar orang tua ke desa terdekat dengan waktu tempuh sekira satu jam menggunakan sepeda motor.
Untuk itu, tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Berau membangun tiga ruang kelas SD, sehingga mulai tahun ajaran baru 2024 anak-anak tidak perlu jauh-jauh untuk masuk SD. Jika ke depan jumlah siswa terus bertambah akan dibangun ruang tambahan.
Kampung ini juga belum dialiri listrik dan setelah dilakukan koordinasi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur tahun ini memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal di Mapulu, sehingga warga segera dapat menikmati aliran listrik.
"Tahun ini Pemkab Berau juga mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar dari dana afirmasi untuk pembangunan 26 unit rumah layak huni, sedangkan yang sudah terbangun sebanyak delapan rumah dari Dana Desa. Dari berbagai intervensi ini, kami yakin tahun depan Mapulu minimal menjadi desa berkembang," kata Rahayu.