Nunukan (ANTARA Kaltim)- Banjir setinggi lima meter kiriman dari wilayah Negara Bagian Sabah, Malaysia, masih merendam ribuan rumah, sekolah dan perkantoran 13 desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Camat Sembakung, Iskandar di Sembakung, Minggu menjelaskan, akibat banjir kiriman dari negara Malaysia dan tingginya curah hujan di hulu sejak Rabu (22/1) menyebabkan banjir di 13 dari 20 desa ang dihuni 8.500 kepala keluarga.
Ia menyatakan, banjir merendam hingga lantai rumah warga yang sebagian besar berbentuk panggung.
"Ketinggian air pada hari ini diperkirakan masih mencapai lima meter hingga 5,15 meter atau turun sekitar 20 centimeter dari semula," ujar Iskandar yang dihubungi telepon dari Nunukan.
Namun kata dia, tidak mengetahui apakah turunnya air di wilayahnya disebabkan debit air yang memang berkurang atau hanya karena air laut sedang surut.
Ia mengatakan, dari 11.000 rumah dan fasilitas umum di Kecamatan Sembakung sekitar 80 persen yang masih terendam banjir.
Camat Sembakung ini mengungkapkan, banjir disebabkan meluapnya sungai yang dipicut tingginya curah hujan di Pensiangan Negara Bagian Sabah Malaysia. Daerah yang terparah menerima dampaknya adalah Desa Tagul, Plaju, Atap, Bungkul dan Desa Pagar yang tepat berada di pinggir sungai Sembakung yang berhulu di negeri jiran.
Akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (22/1) itu, aktivitas perkantoran dan sekolah di Kecamatan Sembakung menjadi lumpuh.
Iskandar memperkirakan, banjir akan surut pada dua pekan ke depan jika curah hujan di negeri jiran Malaysia tidak tinggi lagi, karena dampaknya akan menjadi penderitaan masyarakat setempat.(*)