Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tarakan menyatakan hingga Rabu tim SAR masih mencari seorang dari tujuh anak buah kapal KM Jaya Utama 2 yang karam di perairan Kabupaten Berau, Minggu (12/1).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Harianto ketika dihubungi dari Samarinda, Rabu petang, menyatakan kapal yang bermuatan lebih dari 10.000 tabung elpiji ukuran 3 kilogram dengan tujuh anak buah kapal (ABK) itu berlayar dari Kota Balikpapan menuju Kota Tarakan.
"KM Jaya Utama 2 itu diperkirakan karam di wilayah perairan Kabupaten Berau pada hari Minggu (12/1) sekitar pukul 14. 00 Wita," ungkap Harianto.
Ia menegaskan bahwa enam ABK lanjut Harianto berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
"Enam orang ABK berhasil selamat, ada yang bahkan diselamatkan setelah dua hari sempat terombang-ambing di laut selama dua hari, sementara seorang ABK atas nama Nanang hingga kini masih dalam pencarian," kata Harianto.
Ia memperkirakan KM Jaya Utama 2 karam akibat dihantam gelombang dan angin kencang.
"Kapal tersebut diduga karam di sekitar perairan Maratua, Kabupaten Berau sehingga pencarian diarahkan ke sana," ujarnya.
Berdasarkan keterangan pemilik kapal bernama H. Idris, kata dia, KM Jaya Utama 2 masih layak berlayar dengan dilengkapi fasilitas keamanan pelayaran.
"Enam ABK yang berhasil selamat itu, yakni Kamal, Karman, Kamil, D. Indra, serta Arif telah dievakuasi ke Kota Tarakan," ungkap Harianto.
Tim gabungan dari Polair dan SAR Tarakan, Polsek Tanjung Batu serta Polres Berau lanjut Harianto masih terus melakukan pencarian satu ABK KM Jaya Indah 2 tersebut.
"Pencarian ABK yang hilang tersebut hari ini (Rabu telah dihentikan, yakni sekitar pukul 18.00 Wita dan tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarin besok (Kamis, 16/1). Pencarian hari ini dilakukan di sekitar wilayah perairan Maratua dan Pulau Panjang," kata Harianto.
BPBD Tarakan: Seorang ABK Masih Dalam Pencarian
Rabu, 15 Januari 2014 18:59 WIB
KM Jaya Utama 2 itu diperkirakan karam di wilayah perairan Kabupaten Berau pada hari Minggu (12/1) sekitar pukul 14. 00 Wita,"