Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menyalurkan BLT (bantuan langsung tunai) sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
"Sebagai upaya tekan kemiskinan ekstrem kami akan salurkan BLT kepada warga kurang mampu," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, Bagenda Ali di Penajam, Sabtu.
Anggaran untuk BLT tersebut bakal dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan 2023 Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sesuai hasil rapat, menurut dia, setiap keluarga penerima (KPM) BLT mendapatkan Rp150.000 yang akan disalurkan selam tiga bulan.
BLT kemiskinan ekstrem bakal menyasar keluarga yang bener-benar masuk dalam kategori kurang mampu yang tersebar di empat kecamatan.
Penerima BLT kemiskinan ekstrem tersebut diperkirakan mencapai 1.800 KPM yang berada di wilayah Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menggenjot pengentasan kemiskinan ekstrem sejalan dengan penurunan angka stunting (kekerdilan anak) akibat kurang asupan gizi sesuai instruksi Presiden.
Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Penajam Utara pada tahun ini (2023) ditargetkan satu (1) persen, jelas dia, dan pada 2024 ditargetkan 0 (nol) persen yang juga merupakan target nasional.
TKPK (tim koordinasi penanggulangan kemiskinan) Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat angka kemiskinan pada 2022 1,13 persen atau turun 0,97 persen dari 2,10 persen pada 2021.
Penurunan tersebut diikuti penurunan angka stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi 21,8 persen pada 2022 dari 27,3 persen pada 2021.
Diharapkan peran kecamatan, kelurahan dan pemerintahan desa, serta peran RT untuk lebih optimal dalam proses pendataan kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, demikian Bagenda Ali.