Penajam (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 24 warga di Kabupaten Penajam Paser Utara kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Aids (LSM KPA) Plus Jody, terinfeksi virus HID/AIDS.
"Hingga Oktober 2013 ini kami menemukan dua orang lagi positif terinfeksi HIV/AIDS sehingga kasus HIV AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 24 orang. Kami masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pasien HIV/AIDS," katanya.
Sebenarnya lanjut Jody, jumlah pasien HIV/AIDS sejak Oktober 2012 hingga sampai Oktober 2013 sebanyak 24 orang.
"Namun, tiga penderita telah meninggal kemudian pada Mei 2013 satu penderita meningga lagi. Kemudian, ditemukan lagi tiga orang positif terinfeksi HIV, dua diantaranya merupakan pasangan suami istri (pasutri). Jadi, sekarang jumlahnya kembali 24 orang tetapi enam orang pindah ke luar daerah,†ujarnya.
Terkait kondisi kesehatan pasien HIV/AIDS tersebut, KPA Plus bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara kata Jody terus melakukan pendampingan dengan cara pencegahan, seperti pemberian obat-obatan serta suplemen secara teratur.
“Hingga kini AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) masih ditakuti masyarakat. Sedangkan HIV (human immunodeficiency virus) yaitu virus yang menyebabkan penurunan sistem pertahanan tubuh (sistem imun) manusia,†jelasnya.
Kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV menurut Jody berkurang sehingga jika penderita HIV/AIDS tidak segera ditangani dengan baik dapat menyebabkan kematian.
“Kami banyak mengalami kendala dalam menangani masalah HIV/AIDS, khususnya soal anggaran yang sangat dibutuhkan untuk membeli suplemen serta obat-obatan. Pada anggaran perubahan 2013 ini kami ajukan usulan bantuan dana untuk suplemen cuma Rp60 juta, sementara APBD Penajam Paser Utara 2012 KPA Plus diberi bantuan sekitar Rp125 juta,†ujarnya. (*)
24 Warga di Penajam Terinfeksi HIV/AIDS
Rabu, 30 Oktober 2013 23:58 WIB
Hingga Oktober 2013 ini kami menemukan dua orang lagi positif terinfeksi HIV/AIDS sehingga kasus HIV AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 24 orang. Kami masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pasien HIV/AIDS,"