Balikpapan (ANTARA) - Pertamina Kilang Balikpapan menggelar latihan penanganan keadaan darurat. Disimulasikan 2 tangki minyak terbakar akibat sambaran petir yang kemudian disusul dengan lepasnya minyak ke permukiman warga.
“Dalam latihan kali ini kami melibatkan sekitar 300 orang baik dari internal Pertamina, pemerintah daerah dan juga masyarakat,” kata General Manager Kilang Balikpapan Arafat Bayu Nugroho, Selasa.
GM Arafat menjelaskan, industri pengolahan minyak adalah industri berisiko tinggi. Namun dengan latihan dan peralatan memadai, risiko-risiko tersebut bisa dikurangi.
Karena itu Kilang Balikpapan telah memiliki mitigasi atau langkah-langkah standar penanganan beberapa kejadian kedaruratan yang mungkin terjadi.
"Yaitu pengetahuan akan prosedur penanganan, peralatan, sumber daya manusia dan koordinasi dengan para pihak," kata GM Arafat.
Latihan penganan keadaan darurat ini merupakan evaluasi kesiapsiagaan dan kemampuan yang dimiliki baik dari sisi personil maupun peralatan yang dimiliki.
"Dalam simulasi ini kita juga melibatkan sumber daya Pertamina Group di Kota Balikpapan untuk membantu proses penanganan," kata GM
Sementara itu, GM Arafat juga memastikan bahwa operasi kilang saat ini berlangsung dengan aman.
Pada kesempatan yang sama Humas Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyampaikan bahwa dalam simulasi kali ini juga dilibatkan masyarakat warga Pemukiman Atas Air Kelurahan Margasari. Mereka berperan sebagai pengungsi dan harus diungsikan ke tenda-tenda.
Kilang Balikpapan atau PT KPI Unit Balikpapan sendiri telah memiliki mitra binaan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah. Dalam simulasi ini, KSB dan Pemeritah Kelurahan Margasari berperan untuk memberikan himbauan kepada masyarakat. KSB juga membantu proses evakuasi masyarakat.
“Kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada warga apabila terjadi bencana atau terjadi kedaruratan, masyarakat bisa siap dan dapat melakukan tindakan atau respon yang seharusnya," kata Ketua KSB Kelurahan Margasari Abdal.