Balikpapan (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Balikpapan menggelar latihan menghadapi keadaan darurat di fasilitas produksi bahan bakar minyak itu.
"Latihan kami gelar pada hari Senin (6/12)," kata Humas KPI Ely Chandra Peranginangin di Balikpapan, Minggu.
Dijelaskan pula bahwa keadaan darurat yang dimaksud adalah kebakaran di lokasi kilang.
KPI biasa dikenal di Kota Minyak sebagai Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan.
Menurut Chandra, latihan ini merupakan latihan kedaruratan terbesar yang akan dilaksanakan.
Latihan ini tidak hanya melibatkan unit pekerja lapangan di Kilang Balikpapan, tetapi juga melibatkan direksi PT KPI serta para pemangku kepentingan di daerah setempat.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 6 Desember 2021 sekitar pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 12.00 Wita.
Pelibatan berbagai pemangku kepentingan adalah juga latihan komunikasi antarpihak atas kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.
Dalam latihan tersebut, KPI Unit Balikpapan akan mengaktifkan bunyi sirene keadaan darurat.
"Bunyi sirene tanda bahaya ini juga menjadi satu peringatan dan pengingat kepada masyarakat. Sirene tanda bahaya ditandai dengan bunyi 3 menit secara bergelombang. Karena itu latihan, masyarakat bila mendengar bunyi dimaksud tidak perlu panik," kata Chandra.
Pada latihan kali ini, KPI Unit Balikpapan akan mengerahkan kendaraan-kendaraan pemadam, baik yang menggunakan foam (busa) maupun air.
"Latihan juga akan menggunakan peralatan milik Pertamina Group di Kota Balikpapan. Selain itu, juga dilakukan pembatasan-pembatasan akses," katanya.
Ia menyebutkan Pertamina Group di Balikpapan terdiri atas Pertamina Hulu Mahakam dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur
Sebelumnya, pada bulan April 2021 Pertamina Group telah menandatangan kesepakatan bersama terkait dengan kesiapsiagaan dan penanggulanan keadaan darurat.
Adapun tujuannya, kata dia, adalah untuk saling memperkuat dan sinergi untuk kesiapan dalam menghadapi kemungikinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.
"Mewakili perusahaan kami terlebih dahulu mohon maaf apabila nanti dalam kegiatan pelatihan ada pihak-pihak yang agak terganggu aktivitasnya. Kami berharap kejadian yang akan diskenariokan dalam latihan tersebut tidak akan pernah terjadi," kata Chandra.