Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan besar yang berusaha di Kaltim, untuk memfokuskan anggaran Corporate Social Responsibility CSR) digunakan membantu program pembangunan rumah layak huni (RLH).
“Enam persen penduduk dikategorikan miskin, salah satu komponennya tidak memiliki rumah, kondisi ini yang perlu dipikirkan oleh perusahaan di Kaltim," katanya di Samarinda, Sabtu.
Gubernur Isran mengatakan, Pemprov Kaltim telah menargetkan pembangunan sebanyak 1.500 RLH, jika target itu tercapai, maka diyakini penduduk miskin di Kaltim akan turun menjadi dua persen.
"Kalau angka kemiskinan di daerah ini bisa ditekan, maka kondisinya lebih bagus dari kondisi di wilayah Eropa Barat," tegasnya.
Pembangunan RLH diperlukan, karena penduduk Kaltim terutama yang tinggal di wilayah pedalaman sudah memiliki aset, berupa lahan, memiliki usaha dan pekerjaan, namun banyak yang masih belum memiliki rumah.
“Program ini sangat penting, saya juga sudah mengeluarkan Pergub nya 2021 lalu,” ujar Isran.
Isran mengapresiasi perusahaan yang sudah menyalurkan dana CSR nya untuk membangun RLH di Kaltim, seperti PT Pertamina, Bankaltimtara, PT Pupuk Kaltim dan sejumlah perusahaan lain.
“Saya harap perusahaan lain, meniru karena mereka berusaha di Kaltim,” ungkapnya.
Dana CSR yang diberikan perusahaan, lanjut Isran, tidak dikelola oleh Pemprov Kaltim, melainkan langsung ke pihak TNI, jadi jangan ada kekhawatiran dana itu dikorupsi.
Ia menjelaskan, pihak TNI yang membangun rumah layak huni dengan konstruksi rumah di wilayah pedalaman bahan bangunannya dari kayu dan di wilayah kota menggunakan bata ringan.
“Ini akan membantu masyarakat yang tidak memiliki rumah bisa memiliki rumah layak huni dan di beberapa daerah sudah ada yang selesai,” ujarnya.
Mantan Bupati Kutai Timur ini juga mengimbau pejabat di lingkup Pemprov Kaltim turut serta pada program ini. Termasuk Gubernur dan Wagub Hadi secara pribadi juga turut berpartisipasi , dengan membangun sebanyak 15 unit RLH.