Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur Kaltim, Aswandini Eka Tirta, memaparkan kemajuan proyek pembangunan ring road APT Pranoto dan Jalan Soekarno Hatta tidak sesuai rencana karena mengalami keterlambatan akibat kasus lahan.
Pengadaan lahan yang belum dibebaskan akibat klaim yang dilakukan masyarakat yang mengaku sebagai pemilik lahan. Hal ini sangat menggangu pembangunan yang seharusnya sudah dilaksanakan beberapa bulan lalu.
"Pekerjaan sudah dimulai, tapi sebagian besar lahan yang akan digunakan belum juga dibebaskan. Karena itu kontraktor hanya bekerja diareal lahan yang telah dibebaskan," kata Kadis PU Aswandiri Eka Tirta, jumat .
Menurutnya, Pemkab Kutai Timur dalam hal ini, tidak serta merta men yalahkan pihak kontraktor, karena lahannya yang belum tuntas.
Proyek ring road APT Pranoto dan Soekarno Hatta, kata Aswan, panggilan Aswandini Eka Tirta, merupakan proyek tahun jamak (multi years), yang pelaksanaannya selesai akhir tahun 2014.
Selain ring road APT Pranoto dan Jalan Soekarno Hatta yang terkendala pengadaan lahan, pembangunan jalan Karya Etam pun terhambat akibat masalah lahan.
Di beberapa titik diklaim warga sebagai miliknya dan belum dibayar, sehingga lagi-lagi pembangunan didaerah terhambat karena masalah kasus lahan.
Meski warga minta proyek distop, Pemkab tidak mungkin membayar lahan itu karena jalan tersebut hanya diperlebar yang sebelumnya sudah merupakan jalan utama.
"Tidak masuk akal untuk dibayar lagi, karena jalan itu sudah lama, puluhan tahun digunakan masyarakat. sehingga tidak mungkin untuk dibebaskan lagi," tegas Aswan.
Ia mengatakan, proyek jalan yang tinggal diperbaiki, atau diperluas, makanya untuk melakukan ganti rugi, tidak bisa. Karena memang tidak ada anggarannya. Lagi pula jalan tersebut sudah lama. Jadi tidak akan diganti rugi lagi. (*)
PU Kutim: Pembangunan Ring Road Terhambat
Jumat, 4 Oktober 2013 19:21 WIB