Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membantu cairan pembeku lateks untuk empat kelompok tani (poktan) yang tergabung dalam unit pengolahan karet di empat kabupaten, sebagai upaya memacu semangat pekebun karet meningkatkan produksi.
"Tahun ini ada 200 liter cairan pembeku lateks yang kami serahkan kepada kelompok tani yang tergabung dalam empat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB)," ujar Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hesti Dameswari di Samarinda, Selasa.
Empat UPPB tersebut tersebar pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan masing-masing UPPB menerima 50 liter cairan pembeku lateks.
Untuk dua UPPB di dua kabupaten sudah menerima cairan pembeku lateks, yakni UPPB Setia Kawan di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, kemudian UPPB Etam Jaya di Desa Mukti Utama, Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur.
Sedangkan untuk dua UPPB lain pada dua kabupaten, yakni Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara akan diserahkan dalam waktu dekat.
Masing-masing UPPB, lanjut Hesti, selain mendapat bantuan 50 liter cairan pembeku lateks, juga memperoleh bantuan alat tulis kantor berupa kertas kop surat UPPB, kalkulator, buku agenda, buku keuangan, kwitansi, map arsip, dan pena untuk administrasi kelompok.
Bantuan yang diserahkan tersebut merupakan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun, Satker 05), Kementerian Pertanian.
Menurutnya, Kaltim merupakan daerah yang sesuai untuk pengembangan dan pembangunan subsektor perkebunan, termasuk komoditi karet, terbukti perkebunan karet banyak tersebar di sejumlah kawasan.
"Sedangkan bantuan yang diberikan ini dimaksudkan untuk mendukung pengolahan perkebunan dan peningkatan mutu karet, kemudian untuk memacu semangat pekebun agar pengolahan pasca panen karet (lateks) menjadi lebih berkualitas dan sesuai dengan standard nasional," kata Hesti.