Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat membangun rumah prasasti kebangsaan di Pulau Fani Kabupaten Raja Ampat, pulau terluar Indonesia yang perbatasan dengan negara tetangga, Palau.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw didampingi Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Irvansyah, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, dan Kapolda Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan rumah prasasti tersebut.
Penjabat Gubernur Paulus dalam rilis yang diterima di Sorong, Minggu, mengatakan pembangunan tersebut sebagai simbol bahwa pulau Fani adalah bagian dari kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dahulu pulau tersebut dikuasai oleh nelayan-nelayan dari Negara Palau, karena perjuangan para pendahulu, sehingga menjadi bagian dari kedaulatan NKRI.
Karena itu, kata dia, simbol negara ini agar negara-negara tetangga mengetahui bahwa pulau terluar itu bukan pulau kosong, tetapi ada pemiliknya dan ada kekuatan yang menjaganya.
Penjabat Gubernur berterima kasih kepada TNI Angkatan Laut serta masyarakat Kepulauan Ayau Raja Ampat yang menjaga pulau terluar Indonesia tersebut.
"Pemerintah daerah akan membangun menara tinggi di Pulau Fani untuk mengibarkan bendera Merah Putih, sehingga dari kejauhan nelayan-nelayan negara tetangga seperti Palau dapat melihat bahwa pulau ini menjadi bagian kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambah Waterpauw.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Papua Barat bangun rumah prasasti kebangsaan pulau terluar Indonesia
Pemprov Papua Barat bangun rumah prasasti kebangsaan di pulau terluar Indonesia
Minggu, 14 Agustus 2022 10:02 WIB