Paser (ANTARA) - Seorang petani asal Kabupaten Paser,Arbani menyampaikan keluhan atau curhat soal rendahnya harga tandan buah segar (TBS) sawit di daerahnya kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di sela kunjungan menteri ke Balikpapan, Rabu (20/7).
Kunjungan Menteri Zulkifli Hasan ke Balikpapan untuk memantau harga-harga sembako di Pasar Klandasan Balikpapan.
“Pak Menteri, seharusnya perusahaan kelapa sawit membeli TBS sawit sesuai instruksi Menteri Pertanian (Mentan), minimal di harga Rp1.600 per kilogram, tapi belum dilaksanakan,” kata Arbani, salah satu anggota Forum Petani Kelapa Sawit ( FPKS) Kabupaten Paser ini.
Ia mengatakan, fakta di lapangan belum ada perusahaan di Kabupaten Paser yang membeli TBS di harga Rp1.600 per kilogram. Ia meminta kepada Menteri Perdagangan agar perusahaan dapat melaksanakan instruksi menteri pertanian tersebut.
Menteri Zulkifli Hasan nampak seksama mendengarkan keluhan petani sambil merangkul pundak Arbani.
“Kami ingin surat Mentan menjadi ‘surat sakti’ bagi petani,” ujarnya.
Arbani juga meminta Menteri Perdagangan mempertanyakan kepada kepala daerah Kabupaten Paser mengapa perusahaan belum melaksanakan instruksi tersebut.
“Mohon Pak, telepon kepala daerah, mengapa ini bisa terjadi. Ini alasan kami beberapa waktu lalu berdemo di IKN. Kami mengambil risiko berdemo agar diperhatikan harga TBS ini,” ujarnya.
Mendengar keluhan itu , Menteri Zulkifli Hasan bertanya, “berapa harga saat ini,” katanya.
Lalu Arbani menjawab harga TBS di Kabupaten Paser berkisar Rp1.200 per kilogram, sebelumnya di harga Rp1.000 per kilogram. Padahal instruksi Mentan sudah keluar sejak akhir Juni lalu.
Usai mendengarkan keluhan anggota Forum Petani Kelapa Sawit itu, Menteri Zulkipli Hasan meminta Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto yang saat itu mendampinginya, untuk mencatat keluhan petani.
“Nanti saya telepon menterinya (Mentan),” ujar Zulkifli Hasan.