Balikpapan (ANTARA) - Sektor perkebunan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami pertumbuhan positif pada 2021, sehingga mampu memberikan andil cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setempat yakni mencapai Rp16,95 triliun.
"Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB Kaltim 2021 sebesar 4,97 persen atau Rp16,95 triliun berdasarkan harga konstan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad dalam 'Apresiasi Lima Tahun Program Perkebunan Berkelanjutan Kaltim', di Balikpapan, Selasa.
Sedangkan berdasarkan harga berlaku, maka nilai PDRB subsektor perkebunan di Kaltim mencapai Rp34,52 triliun, terjadi kenaikan Rp4,5 triliun atau 15,14 persen ketimbang tahun 2020.
Terhadap perkembangan perkebunan yang terus menggeliat ini, ia optimistis bahwa sektor perkebunan akan menjadi andalan Kaltim, kemudian secara perlahan dapat menggeser ketergantungan terhadap sumber daya ekstraktif seperti migas dan batu bara.
Ia melanjutkan, secara keseluruhan luas peruntukan lahan perkebunan di Kaltim mencapai 3,27 juta hektare (ha).
Dari total ini, jumlah yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) seluas 2,75 juta ha.
Dari luas 2,75 ha tersebut, lanjutnya, sekitar 1,28 juta ha adalah perkebunan kelapa sawit aktif, sehingga luasan ini dinilai menjadi bukti bahwa masa depan ekonomi Kaltim berada di sektor perkebunan.
"Perkembangan perkebunan kelapa sawit juga perlu dipastikan dapat memberi keuntungan ekonomi dengan tetap menghormati dan melindungi hak-hak ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat lokal," katanya.
Konsep ini, lanjutnya, disebut dengan perkebunan berkelanjutan, yakni dengan tujuan mendorong terwujudnya pembangunan perkebunan berkelanjutan, sehingga sektor perkebunan terus mampu mendukung ekonomi masyarakat.
Perkebunan Kaltim sumbang Rp16,95 triliun terhadap PDRB
Selasa, 28 Juni 2022 19:55 WIB