Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pembahasan penyatuan visi setiap instansi yang akan bertugas di Pelabuhan Internasional Lamijung Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara akan dilaksanakan di Pulau Batam Provinsi Kepulauan Riau pada pekan kedua September 2013.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan, Robby Nahak Serang di Nunukan, Kamis, hal itu dilakukan guna menyatukan visi dalam menjaga area pelabuhan tersebut dari tindakan yang bakal mengggangu tugas dan kewenangan masing-masing.
"Agar kita semua satu visi bagi seluruh instansi yang akan bertugas di Pelabuhan Lamijung ini dengan saling menghargai tugas dan kewenangan masing-masing," ucap Robby.
Menurut dia, sebuah komitmen tidak cukup apabila tidak saling menghargai antar petugas di pelabuhan tetapi perlu adanya menyatukan pemahaman yang utuh demi kelancaran dan stabilitas dalam menjalankan tugas nantinya.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, masalah penyatuan visi ini akan dibicarakan secara bersama-sama di Pulau Batam nantinya sekaligus langsung menyaksikan mekanisme dan prosedur yang dijalankan petugas pelabuhan tersebut.
Dipilihnya Pelabuhan Internasional Pulau Batam sebagai tempat membicarakan hal ini, kata Robby, karena bisa menyaksikan langsung pelaksanaan tugas dan kewenangan setiap instansi dalam melaksanakan tugas-tugasnya baik petugas dari pemda sendiri, bea cukai, imigrasi, syahbandar, karantina dan kesehatan pelabuhan.
Terkait dengan posisi unit pelaksana teknis (UPT) Dishubkominfo mewakili Pemkab Nunukan bertindak sebagai "office boy" dan pengamanan berasal dari pengamanan pelabuhan sendiri yaitu Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Selain akan membicarakan soal letak kewenangan masing-masing instansi, keberadaan di Pelabuhan Internasional Pulau Batam juga direncanakan penandatanganan seluruh MoU (memorandum of understanding) yang dibutuhkan, ungkap Robby.
Mengenai desain manegemen pengelolaan yang akan diterapkan di Pelabuhan Lamijung nantinya, dia mengakui akan mengadopsi seluruh mekanisme yang dilakukan pelabuhan tersebut tanpa mengabaikan ciri khas Kabupaten Nunukan sendiri. (*)