Balikpapan (ANTARA) - Karyawan Pertamina di Kilang Balikpapan terus memopulerkan penggunaan tumbler, botol plastik yang bisa dipakai berulangkali, sebagai tempat membawa bekal air, sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
“Dengan begini kita bisa mengurangi sampah plastik yang berasal dari botol atau gelas plastik air minum dalam kemasan,” kata Pejabat Sementara General Manager (Pjs GM) Kilang Balikpapan Arafat Bayu Nugroho, Minggu.
Menurut Pjs GM, upaya pengurangan sampah plastik ini adalah langkah nyata yang bisa dilakukan semua orang. Setiap orang dapat memulainya dari diri sendiri dan keluarganya.
Gerakan penggunaan tumbler ini menjadi satu penanda peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kilang Balikpapan. Gerakan lainnya adalah aksi menanam pohon, terutama di lingkungan perumahan dan perkantoran.
Untuk aksi menanam pohon itu, Pjs GM menyerahkan berbagai bibit untuk ditanam.
Bukan kebetulan lingkungan perumahan Pertamina berada di antara hutan-hutan kota, dan setiap rumah memiliki halaman luas atau ruang terbuka hijau untuk ditanami pohon.
Masih bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup, semua kendaraan operasional Kilang Balikpapan kini dilengkapi dengan tempat sampah.
Humas Kilang Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menambahkan, juga ada 5 langkah yang diterapkan di Kilang Balikpapan berkenaan dengan sampah, yaitu refuse, reduce, reuse, repurpose, dan recycle.
Chandra menerangkan, Refuse berarti menolak menggunakan yang berbahan sekali pakai dan tidak dapat didaur ulang. Reduce berarti mengurangi, contohnya seperti pada penggunaan tumbler. Contoh tumbler juga bisa dipakai pada reuse artinya menggunakan berulang kali.
Repurpose artinya satu barang yang mungkin sudah rusak atau tidak bisa lagi berfungsi sesuai dengan tujuan awalnya dibuat, dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Membuat sandal dari ban bekas misalnya, atau menjadikan ember pecah untuk pot tanaman,
Recycle atau daur ulang, dimana sampah diolah untuk kembali menjadi barang bermanfaat.