Samarinda (ANTARA Kaltim)- Malam Takbiran di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dipusatkan di Islamic Centre dan Masjid Shiratal Mustaqiem.
Berdasarkan pantauan hingga Rabu malam, sejak pukul 19.00 Wita ribuan warga Samarinda terlihat mulai memadati kawasan Islamic Centre di Jalan Slamet Riyadi.
Sementara, sejak Rabu petang, suara petasan dan kembang api mulai terdengar membahana di sudut-sudut Kota Samarinda diiringi suara takbir yang terus berkumandang.
"Pelaksanaan Takbir Akbar pada Idul Fitri tahun ini dipusatkan di dua tempat yakni di Islamic Center dan Masjid Sirathal Mustaqim Samarinda Seberang," ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda M. Subhan, Rabu.
Pada kegiatan Takbir Akbar tersebut kata M. Subhan, Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan sejumlah hadiah kepada warga yang menghadiri kegiatan tersebut.
"Agar Takbir Akbar lebih semarak, Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan hadiah bagi warga yang beruntung dengan hadiah utama umroh ke Tanah suci Mekah untuk tiga orang pemenang," katanya.
"Kegiatan Takbir Akbar ini merupakan implementasi rasa syukur kita yang sangat mendalam ke hadirat Allah SWT. Untuk itu, kami meminta seluruh masyarakat tidak terkecuali para Kepala SKPD beserta staf untuk hadir pada kegiatan itu," ungkap M Subhan.
Pada Malam Takbiran Idul Fitri 2013 lanjut M. Subhan, Pemerintah Kota Samarinda kembali melarang masyarakat melakukan takbir keliling.
"Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pada beberapa tahun sebelumnya ada sebagian peserta pawai yang bersikap kurang menggambarkan makna sesungguhnya dari hari kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh dengan berhura-hura pada saat pawai tersebut, sehingga tidak saja akan mengurangi kekhusyukan, takbir keliling seperti ini dikhawatirkan pula akan mengganggu keamanan dan kelancaran arus lalu lintas," ujar M Subhan.
"Jadi, jika ingin mengikuti Takbir Akbar silahkan datang ke Islamic atau Masjid Sirathal Mustaqim. Namun bila memang tidak memungkinkan cukup melaksanakannya di masjid-masjid atau mushola dan langgar bersama jamaah di lingkungan tepat tinggal masing-masing," ungkap M. Subhan. (*)