Samarinda (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Kalimantan Timur, Rusmadi Wongso memberi apresiasi karya ekonomi kreatif berbagai subsektor dari kaum muda setempat, karena hal itu turut mendorong pertumbuhan ekonomi Samarinda yang berjuluk "Kota Tepian" ini.
"Produk ekonomi kreatif itu kan ada 17 subsektor, semua subsektor ini ada di Samarinda yang tentunya banyak karya yang menonjol," ujar Rusmadi Wongso ditemui setelah menghadiri pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Rabu.
Sebanyak 17 subsektor ekonomi kreatif itu adalah pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.
Ia bangga dengan kaum muda yang kreatif dengan berbagai karya yang telah terbukti menghasilkan pendapatan bagi mereka, sehingga ia menyarankan keahlian ini terus dipupuk dan dikembangkan.
Hanya, lanjut dia, ada beberapa subsektor yang bahan bakunya belum berasal dari Samarinda sehingga agak tersendat dengan harga yang lumayan tinggi, seperti produk fesyen karya anak Samarinda.
"Untuk fesyen, Samarinda memiliki banyak desainer kreatif yang sudah menghasilkan banyak karya. Bahkan karya mereka sudah digunakan oleh orang asing, tentu saja kami bangga dengan ini. Hanya memang bahannya masih mahal karena masih diproduksi di luar daerah," ucap Rusmadi.
Ia memberi semangat kepada semua pelaku ekonomi kreatif di Samarinda untuk selalu berkarya di subsektor apapun, karena dengan berkarya pasti akan ada yang meliriknya.
Apalagi kaum muda di Samarinda yang telah tergabung dengan organisasi ekonomi kreatif dan memiliki berbagai media sosial, sehingga akan lebih mudah dalam memasarkan produk, mengingat gaung media sosial semakin meluas.(Adv)
Wawali Samarinda apresiasi ekonomi kreatif kaum muda
Rabu, 30 Maret 2022 18:13 WIB
Untuk fesyen, Samarinda memiliki banyak desainer kreatif yang sudah menghasilkan banyak karya. Bahkan karya mereka sudah digunakan oleh orang asing, tentu saja kami bangga dengan ini. Hanya memang bahannya masih mahal karena masih diproduksi di luar