Samarinda (ANTARA Kaltim)- Anggota DPRD Kaltim asal Daerah Pemilihan I , Samarinda, Siti Qomariah, bersama HM Taufik Fauzi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim secara langsung meninjau proyek pengerjaan semenisasi di Jalan KH Wahid Hasyim II Kota Samarinda yang beberapa waktu lalu saat ini sedang bermasalah.
Pasalnya setelah dibangun sepanjang kurang lebih 150 meter dengan tinggi 60 cm, proyek semenisasi terpaksa dibongkar atas permintaan warga setempat yang keberatan atas pembangunan tersebut karena dianggap merugikan warga setempat.
"Warga memang sejak lama telah mengancam akan memblokir jalan jika proyek itu dilanjutkan, mereka meminta agar tidak diteruskan karena semenisasi setinggi 60 centimeter menyebabkan rumah warga tenggelam jika banjir sewaktu-waktu datang, warga juga khawatir jika di semen, maka pengerjaannya akan memakan waktu lama, sementara daerah ini termasuk jalur sibuk yang banyak dilalui kendaraan sehingga sudah pasti momok kemacetan ada didepan mata," Ungkap Qamay, sapaan akrab Siti Qomariah.
Qamay maupun Kadis PU sangat memahami keluhan yang disampaikan warga, oleh karena itu PU Provinsi bersama DPRD Kaltim Kaltim sepakat akan menggelar hearing bersama dengan perwakilan warga maupun kontraktor.
"Saat itu warga sudah puncaknya akan memblokir jalan, oleh karena itu bersama Kadis PU kita turun kelapangan. Setelah ini segera saya akan menjembatani laporan mengenai hal ini kepada Pimpinan DPRD Kaltim untuk kemudian ditangani oleh Komisi terkait," sebut Qamay.
Qamay berharap bagaimanapun perbaikan jalan tetap harus dilakukan. Hanya konsepnya mungkin diganti dari semen menjadi aspal. "Jika dibangun dengan aspal, maka kualitas aspalnya harus benar-benar bagus, jadi bisa bertahan lama," sebutnya.
Tentu saja semua hal terkait masalah administrasi dan hukum, harus dipikirkan kembali. “Kita lihat saja nanti prosesnya seperti apa, yang pasti hearing soal ini saya fikir perlu dilakukan," kata Qamay.
Selain itu, saat ini yang menjadi masalah pelik di daerah itu, masalah banjir akibat kondisi drainase yang kurang memadai. "Sudah ada perencanaan untuk perbaikan drainase, kabarnya soal pembebasan lahan sudah tidak ada masalah, lahan-lahan yang rencananya akan dibebaskan sudah cocok, semoga setelah itu permasalahan banjir berakhir," harapnya. (lia/dhi)