Surabaya (ANTARA) - Peluang Persebaya Surabaya ikut bersaing pada perebutan juara Liga 1 musim kompetisi 2021/2022 menipis seusai bermain imbang 1-1 melawan Barito Putra, di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali Senin malam.
"Hasil ini membuat asa kami juara sangat berat," ujar Pelatih Persebaya Aji Santoso pada konferensi pers usai pertandingan pekan ke-31 itu yang diikuti secara virtual dari Surabaya.
Gol Persebaya dicetak melalui sontekan Samsul Arif menit ke-64 memanfaatkan umpan silang mendatar Koko Ari Araya, sedangkan gol Barito Putra dilesakkan Bruno Matos menit 90+5 lewat titik penalti.
Aji Santoso sangat menyayangkan hasil tersebut, terlebih pada 90 menit anak asuhnya mampu menguasai pertandingan dan menciptakan lebih banyak peluang.
Namun, penyelesaian akhir menjadi beban yang belum terpecahkan, termasuk gagal mengamankan skor hingga wasit meniup peluit akhir.
“Pertandingan berjalan sangat menarik dan kami menguasainya. Tapi, lagi-lagi menit akhir kami kecolongan dan ada penalti,” ucap Aji.
“Meski kami ada penalti, tapi kami tak bisa menyalahkan Taisei Marukawa yang gagal cetak gol. Semua pemain bisa gagal,” kata pelatih kelahiran Malang tersebut menambahkan.
Hal senada disampaikan pencetak gol Persebaya Samsul Arif yang lagi-lagi merasakan harus kehilangan poin penuh di menit-menit akhir.
Kendati peluang juara sangat berat, namun pemain senior asal Bojonegoro tersebut tetap meminta rekan-rekannya tampil maksimal di tiga laga sisa.
Samsul Arif dan kawan-kawan bahkan harus merelakan terbangnya gelar juara jika Bali United mampu mengandaskan Arema FC pada pertandingan yang digelar Selasa, 15 Januari 2022.
Saat ini, Persebaya berada di peringkat tiga klasemen sementara dengan raihan 59 poin atau sama dengan nilai yang dikoleksi Bhayangkara FC.
Hanya, selisih gol yang lebih baik membuat Persebaya di tiga besar, namun terancam disisihkan kembali jika Bhayangkara FC sukses mengalahkan Persipura Jayapura, atau minimal imbang.
Sementara itu, tambahan satu poin bagi Barito Putra membuat tim asuhan Rahmat Darmawan tersebut tak bisa lepas dari bayang-bayang degradasi.
Bayu Pradana dan kawan-kawan tertahan di posisi 15 atau hanya unggul lima angka dari Persipura yang berada di “zona merah” bersama Persela Lamongan serta Persiraja Banda Aceh.