Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan Niah Susianti sebagai wakil Kaltim untuk mengikuti lomba Bidan Pelopor tingkat nasional 2013 yang dilaksanakan oleh BKKBN Pusat dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XX.
“Sebelumnya Perwakilan BKKBN Kaltim mengadakan lomba tingkat Provinsi Kaltim yang didikuti bidan dari beberapa kabupaten yang mengabdi di daerah pedalaman, terpencil dan tertinggal,†kata Kasubid Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan swasta BKKBN Kaltim, Marwan di samarinda, Jum’at (7/6).
Ia mengatakan dari hasil lomba, panitia menetapkan Niah Susianti berasal Desa Makmur, Kecamatan Tulin Onsoi , Kabupaten Nunukan sebagai pemenang lomba bidan pelopor. Salah satu penilian adalah masyarakat setempat banyak menggunakan kontrasepsi jangka panjang, atau pencapaian pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) cukup banyak.
Selain itu mampu menggerakkan masyarakat untuk menjadi peserta KB mandiri serta membuka klinik KB untuk melayani masyarakat setempat yang jauh dari pelayanan kesehatan atau Puskesmas.
“Kami berharap dengan kemandirian dan kepeloporannya dapat menjadi motivasi bagi bidan-bidan lainnya di Kaltim,†kata Marwan.
Sementara itu tim penilai Endang Agus Sapri kasub galcitas pelayanan jalur swasta mengatakan kretaria penilian di antartanya pserta lomba yang jelas berada di daerah terpencil, teringgal dan perbatasan , memiliki dua anak, membina kontrasepsi MKJP, seperti IUD, Implant dan MOW.
“Salah satu penilian adalah dari banyaknya keikutsertaan masyarakat ber KB khususnya menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti , implant dan Metode Operasi Wanita (MOW),†katanya.
Adapun tujuan dari penilian KB Pelopor adalah sebagai bentuk apresiasi yang diberikan BKKBN, sel;ain itu untuk meningkatkan kesertaan ber KB di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesertaan KB secara nasional.
Dikemukakan Endang Agus Sapri bahwa seorang bidan sebagai pejuang ditingkat lini lapangan karena peran bidan sangat membantu dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
“Bagi pemenang lomba nantinya akan diberikan penghargaan pada puncak peringatatan Harganas ke XX di Kendari,†katanya.
Niah Susianti dihadapan tim penilai menceritakan salah satu kendala cukup berat dalam menggerakkan masyarakat untuk ber KB adalah sebelumnya para ibu hamil di daerah itu masih mempercayakan kelahiran anaknya pada dukun beranak.
Adapun kiat atau strategi yang dia lakukan adalah melakukan pendekatan dan kerjasama dengan para dukun beranak . Sampai-sampai jika ada penduduk desa membawa ibu hamil untuk melahirkan ke bidan akan diberikan jasa sebesar Rp50.000 yang berasal dari uang pribadi.
“Alhamdulliah suami saya mendukung kegiatan saya sebagai seorang bidan dan mau mengatarkan kemana saja jika ada orang mau melahirkan,†kata Niah Susianti. (*)