Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun lebih dari dua persen di awal perdagangan Asia pada Kamis, setelah Prancis dan Iran mengatakan para pihak lebih dekat dengan kesepakatan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, mengimbangi kekhawatiran yang sedang berlangsung atas situasi di Ukraina.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 2,50 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi diperdagangkan 91,16 dolar AS per barel pada pukul 00.58 GMT, setelah berakhir naik 1,7 persen pada hari sebelumnya.
Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 2,43 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi diperdagangkan di 92,38 dolar AS per barel setelah kontrak ditutup menguat 1,6 persen pada perdagangan hari sebelumnya.
"Berita positif dari negosiasi nuklir AS-Iran memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk harga minyak global, karena kemungkinan pasokan minyak mentah baru mengurangi defisit pasokan-permintaan," kata Claudio Galimberti, wakil presiden senior konsultan Rystad Energy.
Prancis pada Rabu (16/2/2022) mengatakan keputusan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia hanya beberapa hari lagi dan sekarang terserah kepada Teheran untuk membuat pilihan politik, sementara Teheran meminta kekuatan Barat untuk menjadi "realistis."
Pasar minyak telah didominasi oleh sikap Rusia yang mengancam terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, dengan kekhawatiran bahwa gangguan pasokan dari produsen utama di pasar global yang ketat dapat mendorong harga minyak ke 100 dolar AS per barel.