Samarinda (ANTARA) - Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen di bidang perlindungan perempuan dan anak untuk mengurangi kekerasan yang terjadi di setiap tahunnya.
"Kita salah satu kota yang telah memiliki unit dan rumah perlindungan bagi perempuan dan anak. Ini pertanda bahwa kita sangat konsen terhadap advokasi bidang anak dan perempuan," katanya di Samarinda, Sabtu.
Untuk diketahui, berdasarkan Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) bahwa sepanjang 2019-2021 terjadi peningkatan pelaporan dam jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak.
Ia mengatakan Samarinda merupakan kota besar yang tumbuh setiap saat , maka terus melakukan edukasi serta mencari solusi atas semua permasalahan, terutama kejahatan dan kekerasan pada perempuan dan anak.
"Hanya saya tidak boleh memberitahu dan memperlihatkan. Di rumah perlindungan kita itu ada perempuan dan anak yang mengalami kekerasan dan terus kita edukasi untuk dibangun kembali psikologinya," jelasnya.
Andi Harun berharap kekerasan dalam bentuk apa pun terutama bagi perempuan dan anak bisa dikurangi semaksimal mungkin setiap tahunnya.
Berdasarkan data pada tahun 2019 ada sebanyak 11.057 kasus kekerasan terhadap anak , kemudian pada tahun 2020 ada 11.278 kasus dan pada tahun 2021 sebanyak 14.517 kasus.
Sementara untuk kasus kekerasan terhadap perempuan tercatat sebanyak pada tahun 2019 sebanyak 8.864 kasus , pada tahun 2020 sebanyak 8.686 kasus dan pada tahun 2021 sebanyak 10.247 kasus.(Adv)