Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menyatakan petugas Sensus Pertanian 2013 mengalami kendala kondisi geografis di daerah tersebut yang sulit dijangkau.
Plt Kasi Statistik Produksi BPS Kabupaten Nunukan, Dicky Dita Firmansyah, Kamis, menyatakan, selain itu petugas pencacah lapangan (PPL) pada ST 2013 juga menemukan kendala seperti sulitnya menemui warga pada siang hari karena kesibukan bekerja, dan adanya kesan takut kepada PPL yang disangka petugas pajak atau peminta sumbangan.
Ia mengakui PPL yang berada di lapangan khususnya masalah letak geografis yang berbukti-bukti dan jauh dari jangkauan menjadi kendala yang banyak dialami.
Namun demikian, kata Plt Kasi Statistik Produksi BPS Nunukan ini, selama ini masih dapat diatasi secepat mungkin sehingga target-target yang akan dicapai dapat teralisasi.
"Saya seringkali mendapatkan laporan dari tenaga PPL soal kendala tersebut, sehingga terpaksa mengunjungi beberapa kali sampai berhasil ketemu warga," ujarnya.
Berkaitan dengan kondisi geografis tersebut, terdapat sejumlah perkampungan yang berjauhan dengan perkampungan lainnya yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjangkaunya, kata dia.
"Tapi semua kendala ini dapat diminimalisir oleh teman-teman PPL di lapangan," ucap Dicky.
Sensus Pertanian 2013 yang berlangsung 1-31 Mei 2013 itu diupayakan berhasil mencacah seluruh rumah tangga di wilayah itu untuk mengetahui jumlahnya dan usaha yang dimilikinya pada 15 kecamatan, kata Dicky lagi.
Dicky menyatakan alhasil, selama satu minggu pelaksanaan Sensus Pertanian 2013, PPL telah berhasil melakukan pemutakhiran rumah tangga yang sekitar 50 persen dan selanjutnya akan dilakukan pendataan dokumen lengkap berkaitan dengan kepemilikan warga berupa lahan pertanian dan hasil-hasilnya.
"Masalah pemutakhiran itu menanyakan keberadaan rumah tangga bersangkutan ada atau tidak. Kemudian apakah termasuk rumah tangga pertanian dan perkebunan," katanya.
Menurut Dicky, setiap rumah tangga dikunjungi sekurang-kurangnya dua kali untuk menvalidkan data makanya setiap mengunjungi rumah tangga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak mencurigai keberadaan tenaga PPL tersebut.
Sasaran akhir dari Sensus Pertanian 2013 ini, sebut dia, untuk mengetahui jumlah rumah tangga dan usaha yang dimiliki selama ini misalnya jumlah masyarakat yang bergerak pada sektor persawahan, perkebunan, rumput laut berdasarkan desa atau kelurahan masing-masing.
Hasil sensus ini, katanya, akan disampaikan kepada pemerintah daerah atau instansi terkait untuk dijadikan bahan dalam membuat kebijakan atau program kerja. (*)