Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur menyebutkan sebanyak 50 koperasi yang tersebar di empat kecamatan terlilit utang pinjaman kepada pihak ketiga.
Menurut Kepala Dinas UKM dan Perindagkop PPU, Suyanto, Rabu, ke-50 koperasi tersebut bagian dari 214 koperasi bermasalah yang terdata di PPU.
"Kami juga sulit melacak keberadaan ke-50 koperasi yang tersebar di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu, Sepaku tersebut karena tidak memiliki alamat lengkap dan tidak ada lagi orang yang bisa dihubungi," ujarnya.
Untuk sementara ini Dinas UKM dan Perindagkop PPU belum memiliki solusi atau hal ini. Dinas juga tidak berani membubarkan badan hukum dari koperasi-koperasi yang sudah mati itu karena takut implikasi hukum dari pembubaran itu.
Suyanto menjelaskan, pihaknya tidak bisa membubarkan koperasi tersebut, karena mereka tetap harus bertanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman yang pernah diterima.
"Jangan sampai nanti kami bubarkan, ternyata malah menjadi beban Dinas UKM dan Perindagkop PPU dimana orang malah tagih utangnya ke kami," kata Suyanto.
Kepala Dinas UKM dan Perindagkop juga menuturkan bahwa koperasi-koperasi yang bermasalah tersebut mulai berdiri saat kecamatan-kecamatan PPU sekarang masih jadi bagian Kabupaten Paser.
Motif pendiriannya diduga untuk memanfaatkan dana pinjaman atau bantuan yang memang lebih mudah didapatkan bila sebagai koperasi.
Salurkan bantuan
Sementara untuk tahun 2014 mendatang, Dinas UKM dan Perindagkop PPU berencana menyalurkan bantuan modal kepada lima koperasi yang dianggap sehat. Besaran bantuan modal atau penyertaan modal kepada mereka rata-rata Rp2 miliar.
"Agar koperasi-koperasi ini bisa berkembang lebih baik lagi," sebut Suyanto.
Pada gilirannya, koperasi yang mendapat penyertaan modal ini wajib membantu dan membina koperasi lainnya yang sedang berkembang. Dengan demikian diharapkan nanti banyak koperasi yang maju dan menjadi mandiri.
Selain itu, Suyanto juga akan mencanangkan penghargaan bagi kecamatan penggerak koperasi yaitu kecamatan yang memiliki koperasi yang sehat dan sukses.
Saat ini, kata Kepala Dinas UKM dan Perindagkop, terlepas dari citra jelek dari ke-50 koperasi, PPU juga memiliki koperasi yang sehat, bahkan sudah memiliki modal Rp4 miliar.
"Kandidat kuatnya Kecamatan Babulu. Dari pendataan kami melihat banyak koperasi di Babulu yang sehat dan terus berkembang," katanya.
Saat ini PPU memiliki 138 koperasi yang sehat dan menjalankan bisnis dengan baik. Indikator utamanya adalah mereka menggelar rapat anggota tahunan (RAT) dan membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sambil terus berinvestasi. (*)
Sebanyak 50 Koperasi PPU Terlilit Utang
Rabu, 17 April 2013 19:02 WIB