Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sembilan desa dan tiga dusun di Kabupaten Paser, selama sepekan terakhir ini terendam banjir.
"Selama hampir sepekan, banjir telah merendam sembilan desa dan tiga dusun di Kabupaten Paser," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur, Wahyu Widhi Heranata, saat dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Selain merendam rumah warga, sekolah dan puskesmas, banjir yang melanda kawasan Kecamatan Long Kali juga kata Wahyu Widhi Heranata menyebabkan terputusnya akses jalan antar desa serta terputusnya sarana telekomunikasi.
Banjir terparah, lanjut dia, terjadi di Desa Sebakung dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
Berdasarkan data BPBD Kaltim, ketinggian air Di Desa Muara Loyo, mencapai dua setengah meter, di Desa Muara Bias banjir mencapai dua hingga tiga meter, di Desa Bente Tualan ketinggian air satu setengah meter dan di Desa Muara Lambahan ketinggian air sekitar satu setengah meter.
"Akibat terputusnya jalur darat antar desa di Kecamatan Long Kali warga terpaksa menggunakan angkutan air dengan biaya Rp60 ribu per unit," katanya.
"Berbagai fasilitas umum seperti sarana telekomunikasi sejak Senin (8/4) terputus begitu pula pasar Sabtu tidak dapat beroperasi akibat banjir yang merendam kawasan itu. Kesulitan lain yang dihadapi masyarakat yakni masalah bahan bakar minyak (BBM) yang harganya mencapai Rp8.000 hingga Rp15.000 per liter," ungkap Wahyu Widhi Heranata.
Banjir juga menyebabkan 500 hektare padi warga di Desa Sebakung Kecamatan Long Kali rusak total, katanya.
"Terdapat 500 hektare padi yang siap panen rusak akibat diterjang banjir. Sementara, terdapat tiga sekolah yakni SD 01, MTS Tanah Liat dan sebuah SMK swasta terpaksa meliburkan anak didikinya karena sekolah mereka terendam banjir," kata Wahyu Widhi Heranata.
Hingga Rabu sore, banjir di Kabupaten Paser, kata Wahyu Widhi Heranata, semakin meluas dan menggenangi rumah warga di Kecamatan Muara Komam.
Di Desa Batu Butok banjir menggenangi rumah milik 100 Kepala Keluarga atau 341 jiwa, di Desa Komam banjir menggenangi rumah milik 86 KK atau sekitar 366 jiwa, sebanyak 30 KK atau 80 jiwa rumah warga terendam di Desa Uko, di Desa Langon sebanyak tujuh KK dari 32 jiwa.
"Kami belum bisa mendata secara keseluruhan jumlah korban banjir sebab tim belum bisa menembus beberapa lokasi banjir," kata Wahyu Widhi Heranata.
Pemerintah setempat bersama pihak TNI dan kepolisian dan BPBD Provinsi Kaltim telah membangun posko bantuan banjir bagi warga korban banjir.
"Hari ini (Rabu) tim penanggulangan bencana banjir dibantu TNI dan kepolisian telah menyalurkan berbagai bantuan makanan siap saji kepada warga yang menjadi korban banjir," kata Wahyu Widhi Heranata. (*)