Bontang (ANTARA Kaltim) - Syakirah Amalia, siswi SDIT Yabis, dan M Thoriq Prasetyo, siswa SD 2 YPK, berhasil menjadi juara Lomba Dokter Kecil Tingkat Kota Bontang sekaligus mengantarkan keduanya untuk berlaga ke ajang lomba dokter cilik tingkat Provinsi Kaltim yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia.
"Lomba dokter kecil sendiri telah berlangsung pekan lalu, bertempat di Aula SMA Yayasan Pupuk Kaltim. Sementara Lomba Dokter Kecil Tingkat Provinsi akan berlangsung Mei 2013," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bontang, Diana Nurhayati, di Bontang, Selasa.
Menurut dia, lomba dokter kecil merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dia berharap melalui lomba dokter kecil ini dapat meningkatkan peran dokter kecil khususnya di lingkungan sekolah dalam menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, menumbuhkan sejak dini semangat, motivasi, komitmen, dan cita-cita menjadi petugas kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan promotor kesehatan masa depan.
Dokter Kecil adalah sebutan kader kesehatan yang ada di sekolah dasar. "Bukan seperti dokter pada umumnya yang bertugas menyembuhkan orang yang sakit, Dokter Kecil lebih berperan dalam mengajak teman-teman mereka di sekolah untuk berperilaku hidup sehat," katanya.
Kegiatan Dokter Kecil di sekolah terintegrasi dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). "Sebelum menjadi Dokter Kecil murid yang terpilih mendapatkan pelatihan pengetahuan dan ketrampilan terkait kesehatan sekolah," kata Diana.
Tahapan lomba dokter cilik terdiri atas tiga babak, yakni babak penyisihan dengan tes tulis. Babak kedua sebagai babak semi final berupa wawancara dan babak ketiga merupakan babak final berupa babak ujuk kerja dan seni.
"Selain pengetahuan dan ketrampilan peserta, sikap, perilaku, dan kemampuan di bidang seni juga dinilai," ujar Diana.
Juri lomba pada babak semi final dan final melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Psikolog, IDI, dan seniman.
"Sambil menunggu pelaksanaan lomba dokter kecil, dua duta Kota Bontang akan mendapatkan pembekalan dari Tim Pembina UKS Kota Bontang," terang Diana.
Sementara itu lomba dokter kecil ini merupakan program yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar dan kesehatan anak sekolah adalah sangat strategis dan berkaitan langsung.
"Dengan jumlah dan ketrampilan yang memadai Dokter Kecil diharapkan mampu menjadi agen perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah," kata Diana.
Sementara itu salah satu Pembina UKS Kota Bontang, Nur Ilham Ahmad, yang juga Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Bontang menyatakan sejauh ini kendala yang dihadapi belum semua sekolah dasar/MI di Bontang memiliki Dokter Kecil yang standar.
"Sesuai standar keberadaan dokter kecil idealnya setiap sekolah dasar/Madarasah Ibtidaiyah, jumlah Dokter Kecil minimal 10% dari total murid disekolah," kata Ilham.
Ilham menjelaskan saat ini ada sekolah yang hanya memiliki dua dokter kecil, bahkan ada juga sekolah yang sama sekali tidak memiliki Dokter Kecil.
"Ke depan harapannya setiap sekolah memiliki Dokter kecil minimal 10 persen dari jumlah siswa, jumlah ini dianggap ideal untuk menggerakkan siswa di sekolah menerapkan PHBS di sekolah," kata Ilham.
Menurutnya, anak-anak sekolah dasar memiliki proporsi yang besar dari jumlah penduduk, jumlah yang besar dan keberadaan mereka di sekolah akan lebih mudah diorganisir oleh guru maupun oleh Dokter Kecil, misalnya kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. (*)