Bontang (ANTARA Kaltim) - Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bontang, Kalimantan Timur, memelopori gerakan membumikan Al Quran yang dinamai dengan "Baitul Quran" dalam pengembangan program 2013.
"'Baitul Quran' ini merupakan pusat kajian dan pendidikan Al Quran sebagai gerakan membumikan Al Quran di Indonesia," kata Penggagas Baitul Quran Kota Bontang, Rahmad Taufik, di Bontang, Jumat.
Program Baitul Quran adalah mencetak penghafal (hafidz) Al Quran, tafsir Al Quran, kaligrafi dan qori-qoriah.
"Baitul Quran sendiri telah diluncurkan Februari 2013 lalu, dan saat ini telah mendidik 80 santri," ujar Taufik.
Dia menuturkan dari 80 santri atau siswa didik di Baitul Quran ini merupakan angkatan pertama. Sebanyak 30 siswa sebagai peserta terbaik dan berprestasi mendapat beasiswa dengan bebas dari biaya yang dikenakan dan memperoleh fasilitas diantaranya quran dan seragam.
"Sementara jika siswa dari keluarga miskin maka tetap diberi beasiswa serta uang saku perbulannya Rp25 ribu per anak. Dan bagi peserta mandiri karena orang tua menginginkan anaknya mengikuti program Baitul Quran ini dengan membayar biaya sebesar Rp125 ribu per bulan," kata Taufik.
Pengelola Baitul Quran sendiri dalam operasional pembiayaan kegiatan juga telah berhasil menjalin kerja sama dengan orang tua asuh bagi santri.
"Saat ini orang tua asuh telah berhasil digandeng oleh pengelola sebanyak 20 orang. Nantinya kami ingin setiap anak mendapatkan orang tua asuh sehingga tidak perlu membayar lagi," harapnya.
Penyelenggaraan kegiatan sendiri berlangsung hari Sabtu dan Minggu.
"Sementara ini sembari menunggu gedung jadi maka kegiatan berlangsung belum optimal jika hari Sabtu dimulai sore hari dan minggu pagi hari hingga siang. Dan nanti saat gedung sudah siap maka santri akan mulai masuk belajar pada Sabtu siang, menginap dan pulang Minggu sore," terangnya.
Perkembangan pembangunan gedung sendiri telah mencapai 40 persen dan akhir tahun ditargetkan selesai. (*)