Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al- Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kaltim menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dan pelatihan metode AHM untuk menghafal Alquran, di Samarinda, Sabtu (3/4).
"Peserta pelatihan metode AHM (At Tikroor Hattal Mutqin) untuk menghafal Alquran agar terus menggalakan dan mengajarkan Alquran. Insya Allah diantara kita dan murid kita akan menjadi pemimpin yang mempunyai kaidah keislaman yang kuat, " ujar Wagub Kaltim Hadi Mulyadi dalam sambutan yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim Moh Jauhar Efendi saat membuka Rakorwil .
Ia yakin melalui pelatihan metode AHM dapat memberikan semangat bagi umat muslim khususnya generasi muda rajin membaca dan menghafal Alquran. Oleh karena itu metode AHM perlu disosialisasikan kepada masyarakat sehingga anak anak bisa cepat menghafal Alquran dan menjaga hafalannya.
Menurutnya belajar dan mengajarkan Alquran adalah salah satu amalan utama dalam Islam. Apalagi menghafalkannya. Bagi para penghafal, Allah telah menjanjikan surga.
Menghafal alquran adalah amal ibadah mulia yang harus didorong terus bagi generasi muda, untuk syiar dan dakwah islam.
Saat ini patut disyukuri katanya antusiasme masyarakat khususnya generasi muda dan lembaga lembaga pendidikan formal maupun non formal telah banyak dan menjadi arus baru dalam tahfid quran.
"Kita berharap kepada generasi penerus untuk terus cinta Alquran, menghafal dan memahami serta mengamalkan isinya. Sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Sebaik baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengamalkanya," sebutnya.
Jauhar mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim mengapresiasi segala kegiatan penghafal Alquran, bahkan telah memberi beasiswa khusus melalui Beasiswa Kaltim Tuntas.
"Mari kita bersama sama terus menggelorakan tahfid quran, dengan terus berupaya mengkaji cara, metode dan sistem pendidikan yang efektif guna mempermudah dan memperkuat hafalan Alquran seperti pada hari ini yaitu sistem Attikror Hattal Mutqin ini, " serunya.
Dia juga berharap melalui Rakorwil dapat menghasilkan program kerja LPPTKA ke depan. Tentu sesuai target utamanya melakukan pendataan ulang para ustad dan ustazah dalam rangka pembinaan ustadz dan ustadzah yang berkompeten. Berdasarkan data di Provinsi Kaltim terdapat sekitar 20 ribu ustadz dan ustadzah, 5 ribu TPA, dan 200 ribu santri.
Sementara kegiatan Rakorwil tersebut diikuti 235 orang ustadz dan ustadzah penghafal Alquran se Kaltim. Hadir Direktur LPPTKA Uranda Solehkhim, Ketua DPW BKPRMI Kaltim Sabran, dan Kabid Pendidikan Agama Abdul Hamid.