Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi II DPRD Kaltim Rusman Ya'qub mengatakan sedikitnya ada tiga persoalan utama yang menerpa Ibu Kota Provinsi Kaltim, Samarinda, yang menuntut segera diselesaikan.
"Ketiga persoalan tersebut ialah infrastruktur jalan, pengendalian banjir serta masalah kemacetan yang semakin sulit diatasi. Masalah ini yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat dan tiap tahunnya seolah menjadi persoalan turunan," ungkap Rusman, Selasa (2/4).
Samarinda sebut Rusman, paling banyak infrastruktur badan jalannya yang rusak, bahkan tidak sedikit yang ditanami pohon pisang di tengah-tengah lubang. Pihak berwenang seolah menutup mata tanpa memberikan sebuah jawaban solusi yang menjanjikan.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini juga menyebutkan menurut data dari Samsat Samarinda, tiap harinya jumlah kendaraan terutama sepeda motor dan mobil terus mengalami peningkatan. Sedikitnya tiga ribu kendaraan baru tiap harinya ikut andil menambah kemacetan Samarinda.
"Hal ini harus segera mendapat perhatian pemerintah setempat guna mencari solusi pemecahan masalah," sebut Ketua DPW PPP Kaltim ini.
Dia mengatakan, satu sisi kemacetan menjadi sebuah pertanda semakin meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat. Namun demikian, persoalan kemacetan harus segera mendapat solusi.
Rusman mengusulkan dari 2013 ini hingga beberapa tahun ke depan, ketiga permasalahan klasik tersebut perlu menjadi skala prioritas anggaran APBD Kota Samarinda.
"Apabila hal tersebut dilaksanakan maka dalam waktu tiga tahun ke depan saya kira Kota Tepian akan dapat melepaskan diri momok ini," kata wakil rakyat dari Dapil Samarinda ini. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/met/mir)
Banjir, Macet dan Jalan Rusak Momok Samarinda
Rabu, 3 April 2013 6:31 WIB