Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang akan digelar di Kota Samarinda dengan tuan rumah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, diperkirakan dihadiri oleh 3.300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
"Gernas BBI ini digelar untuk memulihkan ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin di Samarinda, Jumat.
Sebanyak 3.300 peserta yang hadir tersebut terbagi menjadi dua, yakni ada yang datang langsung ke lokasi peluncuran Gernas BBI di Planery Hall Convention Hall Samarinda, pada 12 Oktober 2021, ada pula yang hadir secara daring.
Panitia di tingkat pusat dan daerah sudah menetapkan susunan acara. Semua agenda penting sudah siap, namun hal yang paling penting adalah kegiatan berbelanja pada rangkaian peluncuran mendatang.
"Semoga semua peserta yang hadir baik secara langsung maupun daring bisa menggunakan uang digitalnya untuk berbelanja dari produk BUMDes dan UMKM yang sudah tergabung platform belanja digital seperti Shopee, Smexpo, dan Gerbang UKM Borneo," katanya.
Jika semua belanja dari produk Indonesia baik yang dihasilkan oleh BUMDes maupun UMKM, lanjutnya, diharapkan target sasaran kegiatan untuk pemulihan ekonomi nasional bisa terwujud.
"BUMDes dan UMKM merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19," ujar Syirajudin saat menghadiri rapat persiapan Gernas BBI yang diselenggarakan Kemenko Maritim dan Investasia secara virtual tersebut.
Setelah peluncuran ini, diharapkan belanja menggunakan uang digital terus berlanjut, sehingga BUMDes dan UMKM bisa terus berkembang pada platform digital demi keberlanjutan usaha sektor kecil dan menengah.
"Diharapkan ekspor perdana produk BUMDes berupa arang kayu halaban dan lidi sawit maupun lidi nipah sukses, sehingga produk dari desa tidak hanya dikenal lokal dan nasional, tapi juga mampu merambah pasar global," ucap Syirajudin.