Jakarta (ANTARA) - Sejak tahun 1970-an, kawasan yang kini disebut JIEP ini dikenal sebagai Lapangan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur.
Setelah renovasi besar-besaran selesai pada 2018 namanya menjadi "Jakarta International Equestrian Park" (JIEP). Hasil renovasi menunjukkan kemegahan tempat ini.
Fasilitas olahraga ini kini menjadi salah satu tujuan favorit masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya untuk berolahraga. Bukan hanya berkuda tetapi juga "jogging" dan bersepeda, sembari menyaksikan kegagahan kuda-kuda yang berpacu di lapangan utama.
Keberadaan JIEP makin lengkap dengan kehadiran sekolah berkuda standar internasional, Equestrian Indonesia Raya (Equinara) yang ada di area belakang JIEP.
Selain para atlet dan pecinta olahraga berkuda yang rata-rata dewasa, olahraga berkuda juga digandrungi anak-anak usia 5-12 tahun yang tergabung dalam "Equinara Pony Club". Mereka berlatih menunggangi kuda poni yang berperawakan mungil dengan tinggi sekitar 145 sentimeter (cm).
Margaret Yixian merupakan salah satu pecinta olahraga berkuda yang menjajal arena itu. Dia sudah berlatih selama tiga bulan terakhir.
Selama libur kuliah, mahasiswi kedokteran di Universitas Peking, China, itu pulang ke Tanah Air dan menekuni berkuda. Berkuda selain berolahraga juga memacu adrenalin.
Berlatih dua hingga tiga kali seminggu, bagi dia berkuda itu selain memacu adrenalin juga menambah hobi baru. Dia ingin jadi dokter yang sekaligus bisa naik kuda.
Perawatan khusus
Senior Manager Operation Support Equinara, Haryadi Wibowo kepada ANTARA menjelaskan, total hingga saat ini terdapat 38 kuda impor dari Eropa, di antaranya kuda jenis “warmblood” hingga kuda jenis hanoverian asal Jerman.
Kuda-kuda itu ditempatkan di dalam kandang berlantai dua dengan kapasitas sekitar 144 ekor kuda. Kuda-kuda tersebut mendapatkan perawatan khusus.
Misalnya, lantai kandang harus dilengkapi serbuk kayu agar tetap hangat, kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara dan pakan berupa rumput dan tambahan vitamin.
Dari lima lapangan di JIEP, tiga di antaranya berukuran besar yang ada di Equinara. Salah satunya lapangan beratap yang kerap digunakan untuk latihan dasar berkuda hingga latihan untuk daya tangkas kuda.
Selain arena latihan, lapangan tersebut juga menjadi lokasi pertandingan Asian Games 2018, International Horse Show 2019 hingga Equestrian Champion League 2020.
Kehadiran JIEP juga turut mendorong lapangan kerja baru khususnya bagi warga setempat. Begitu juga perbaikan infrastruktur seperti jalan dan trotoar di sekitar kawasan JIEP.
Lokasi JIEP dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Salah satunya melalui Light Rail Transit (LRT) Jakarta dan turun di Stasiun Equestrian, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi daring.
Konser
Setelah direnovasi besar-besaran oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), JIEPP kini terlihat kemegahannya. Arenanya tertata rapi dan fasilitas pendukungnya juga lengkap.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan tuntasnya renovasi di arena seluas sekitar 35 hektare ini pada 2 Agustus 2018. JIEP kini dilengkapi pula dengan gedung utama berlantai empat dan kapasitas tempat duduk 1.500 orang.
Selain itu terdapat pula penginapan atlet, rumah sakit kuda, "horse walker" dan tempat pelatihan berkuda terbaik di Indonesia.
JIEPP memiliki lima arena, yaitu "field of play" sebagai arena utama, "training arena", "warm up arena", "collecting arena", "covered training arena", "cross country" dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu ada klinik khusus kuda yang didukung dengan kandang isolasi.
Renovasi besar-besar tak hanya menghadirkan fasilitas yang terkait olahraga berkuda, tetapi juga fasilitas untuk kegiatan lainnya. Kini JIEPP dapat pula digunakan sebagai lokasi konferensi, pernikahan atau bahkan konser musik dan pameran seni.
Inilah yang ditegaskan manajemen PT Pulo Mas Jaya, anak usaha Jakpro, di lamannya bahwa JIEP kini tak lagi sekedar tempat olahraga berkuda. Tetapi juga hiburan, seni dan konferensi, bahkan konser musik.
Karena itu, namanya "Jakarta International Equestrian Park Pulomas" (JIEPP) yang dalam bahasa Indonesia berarti "Taman Berkuda Internasional Pulomas Jakarta". Namun sering dianggap semata-mata hanya sebagai tempat pacuan kuda.
Taman ini ramah bagi penyandang disabilitas dan telah mendapatkan sertifikasi internasional dari Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (World Organisation for Animal Health) di Paris
dan dari Uni Eropa.
Sertifikat itu menjadikan JIEP sebagai salah satu equestrian terbaik di Asia dan dunia. Di Asia hanya ada tiga yang seperti ini.
JIEP pun memiliki area dan fasilitas berstandar internasional di bawah pengawasan Federasi Equastrian International (FEI).
Mitra
Untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada setelah digunakan untuk Asian Games 2018, PT Pulo Mas Jaya mencari mitra. Tujuannya agar JIEPP dipertahankan sebagai sarana olahraga equestrian yang bukan "cost center", melainkan "revenue center".
Setelah melewati proses tender yang ketat, Konsorsium Equinara yang terdiri atas PT Equina Global Prima (Equinara), DeLaqour Premium GmbH (DeLaqour) dan Perkumpulan Equestrian Indonesia Raya (Klub Equinara), ditetapkan sebagai mitra bisnis pengelolaan equine PT Pulo Mas Jaya untuk mengelola
komplek equestrian ini pada Maret 2019.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan nilai dari kawasan Pulomas yang direncanakan sebagai sentra primer baru di Jakarta. Kini JIEPP menjadi salah satu landmark DKI Jakarta sekaligus sebagai salah satu fasilitas equestrian terbaik di Asia.
Equinara pun telah punya beberapa program, antara lain mendirikan pusat latihan olahraga berkuda "Equinara Academy Pulomas" serta mengelola klinik khusus kuda "Equinara Equine Clinic". JIEP kini menjadi arena "sportainment", "sport tourism" dan "sport industry".
Selain itu, di JIEP juga dikembangbiakkan kuda-kuda olahraga berjenis "warmblood", membuka "Equina Tack and Horse Supply" sebagai tempat penjualan perlengkapan berkuda dan mendirikan "Sixbar Cafe and Lounge" sebagai tempat "hangout" para pecinta olahraga equestrian.
Pusat pengembangbiakan yang diberi nama "Equina Warmblood Breeding and Training Center" itu, tidak sekedar mengembangbiakkan kuda, tetapi juga sekaligus melatih kuda-kuda tersebut dan memasarkannya kepada para pecinta kuda.
Diharapkan ke depan akan semakin banyak lagi masyarakat yang mencintai olahraga berkuda dan mau sungguh-sungguh menekuninya, sekaligus meningkatkan prestasi atlet-atlet Indonesia di cabang olahraga berkuda.
Sebelumnya, pengembangbiakan kuda-kuda "warmblood" itu telah dilakukan lebih dulu di Jerman melalui salah satu konsorsium Equinara, yaitu DeLaqour, perusahaan multinasional dengan "core business" dalam bidang pengembangbiakan kuda ras "warmblood".
Selain itu, Equinara juga berafiliasi dengan sejumlah organisasi di Jerman yang menaungi ras-ras kuda "warmblood" dan memiliki kewenangan untuk menerbitkan paspor keturunan asli kuda ras "warmblood", di antaranya "oldenburger", "hannoveraner", "holsteiner" dan "westfalen".
Harapannya. kedepan DKI Jakarta akan mempunyai anakan kuda premium khusus untuk olahraga equestrian dengan lisensi resmi yang diakui dunia.
JIEP yang tak sekadar pacuan kuda
Minggu, 29 Agustus 2021 9:10 WIB