Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kaltim kembbali menjadi tuan rumah pelaksanaan even nasional berupa Kongres II Persaudaraan Pena (Pemuda Etnis Nusantara). Kongres merupakan ajang rutin pertemuan pemuda se-Indonesia setiap lima tahun sekali.
"Saya meminta agar para pemuda jangan hanya hidup santai yang rutinitas sehari harinya tidur larut malam dan bangunnya siang hari. Kalau begitu, maka pemuda tidak akan mampu berperan dalam pembangunan selain tidak akan dapat mengubah dirinya untuk maju dan sejahtera," ungkap Gubernur Awang Faroek Ishak saat membuka Kongres II Persaudaraan Pena 2013 di Samarinda, Jumat.
Padahal lanjutnya, pemuda merupakan tulang punggung pembangunan dan peran sertanya dalam meniungkatkan taraf hidup bangsa dan masyarakat sangat strategis. Karena para pemuda hendaknya dapat memotivasi dirinya dengan berbagai kegiatan dan pelatihan serta pendidikan guna meningkatkan kapasitas dan keterampilan dirinya.
Menurut dia, pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kegiatan guna memberikan peluang dan kesempatan bagi masyarakat untuk maju serta sejahtera. Diantaranya, memberikan kesempatan usaha melalui pemberdayaan ekonomi rakyat.
Misalnya, pemerintah daerah saat ini telah menyediakan permodalan berupa bantuan kredit usaha melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim untuk kegiatan usaha mikro kecil menengah.
Selain itu, berbagai peluang usaha ekonomi kerakyatan diberikan. Seperti, Kredit Sawit Sejahtera untuk mendukung pengembangan usaha perkebunan sawit maupun pertanian. Kredit Ternak Sejahtera untuk kegiatan peternakan serta Kredit Keramba Sejahtera untuk kgietan budidaya perikanan termasuk Kredit UMKM.
"Tahun ini kita telah siapkan tidak kurang Rp2,3 triliun sudah tersedia di BPD Kaltim. Saya harap para pemuda melalui organisasi kepemudaan maupun yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan ini sebaik-baiknya terutama untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraanya," katanya.
Awang Faroek berpesan agar para pemuda tetap mempertahankan keteguhan NKRI terutama membangkitkan semangat nasionalisme. Sehingga, keberadaan pemuda mampu memberikan makna yang besar bagi kemajuan bangsa yang lebih besar.
Sementara itu Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga Mandir Achmad Syafi’i menegaskan agar kebergaman dalam organisasi kepemudaan tidak membuat terpecah persatuan dan kesatuan bangsa tetapi lebih mempererat kehidupan bermasyarakat.
"Kami berpesan agar organisasi kepemudaan jangan sampai salah kelola pluralisme, karena dikhawatirkan akan dapat memacu perpecahan dan diintegrasi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Tetapi hendaknya menjadi wahana mempererat semangat persatuan dan kesatuan antar masyarakat," harap Mandir Achmad Syafi’i.
Sedangkan Ketua DPP Persaudaraan Pena Achmad Suhaiwi mengungkapkan Kongres II Persaudaraan Pena di Kaltim ini sebagai upaya untuk merumuskan berbagai program organisasi, khususnya untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi pemuda Indonesia selama ini.
Kongres II Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara dilaksanakan selama empat hari sejak 10-13 Januari 2013 dihadiri seluruh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) dari beberapa provinsi se-Indonesia.(Humas Pemprov Kaltim/yans/adv)