Nunukan (ANTARA Kaltim) - Ribuan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) tujuan Sabah Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur dari Pelabuhan Nusantara Kota Parepare Sulawesi Selatan dengan menggunakan KM Catleya, Jumat.
Salah seorang agen TKI di Kabupaten Nunukan, Jusman di Nunukan, Jumat, mengatakan mendapatkan informasi dari seorang penumpang KM Catleya, jumlah calon TKI yang berada di atas kapal tersebut jumlahnya sekitar 1.200 orang dari 2.000-an penumpang.
Menurut dia, jumlah penumpang khususnya warga negara Indonesia asal Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang akan berangkat ke Sabah Malaysia setiap kapal dari Pelabuhan Nusantara Parepare dipastikan jumlahnya mencapai ribuan orang.
Namun Jusman menyatakan, sebagian besar di antaranya telah bekerja di Sabah sejak bertahun-tahun lamanya dan kedatangannya kali ini setelah cuti Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah di kampung halamannya.
"Penumpang yang akan berangkat ke Malaysia, sebagian besar sudah bekerja di sana. Hanya sebagian kecil saja yang mungkin baru mau mencari pekerjaan," ujarnya.
Pada kesempatan yang berbeda, agen TKI lainnya bernama Haji Sapi juga membenarkan bahwa penumpang KM Catleya, Jumat (23/11) sebagian besar adalah calon TKI baik yang telah lama bekerja di Sabah Malaysia maupun yang baru beranagkat ke negeri jiran tersebut.
Ia mengatakan, setiap kapal yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan dari Pelabuhan Parepare dipastikan penumpangnya sebagian besar adalah calon TKI.
Dari ribuan calon TKI tersebut, sebagian diantaranya turut membawa anak-anak dan barang-barang kebutuhan hidupnya selama bekerja di perkebunan kelapa sawit di negeri jiran.
Sementara Kepala Seksi Kesatuan Pengamanan Laut dan Pelabuhan (KPLP) Administrator Pelabuhan Kabupaten Nunukan, Muhammad Noor saat ditemui di kantornya, Jumat (23/11) mengatakan belum mendapatkan laporan soal jumlah penumpang KM Catleya yang tiba Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan karena belum disampaikan manifesnya.
"Kami belum tahu pasti jumlah penumpangnya karena nakhodanya belum menyampaikan manisfesnya," katanya. (*)