Jakarta (ANTARA) - Pendiri Gerakan Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko mengatakan Indonesia harus menguasai teknologi-teknologi terkini, teknologi di revolusi industri 4.0 dan teknologi yang memiliki potensi pasar global besar agar tidak ketinggalan dan dapat bersaing di masa depan.
"Hari ini kita masih menjadi bangsa yang cuma penikmat sensasi teknologi, mayoritas dari kita masih menjadi orang yang penikmat sensasi teknologi, belum masuk menjadi bangsa yang memahami dan memproduksi esensinya teknologi," kata Budiman dalam seminar virtual Industri 4.0 dan Konsep Silicon Valley Indonesia diikuti di Jakarta, Jumat.
Budiman menuturkan akibat pandemi COVID-19, terjadi percepatan pengembangan teknologi dan inovasi yang barangkali diperkirakan akan muncul 2028, namun ternyata terjadi delapan tahun lebih cepat.
Untuk itu, dia menuturkan Indonesia harus bisa melihat masa depan dengan penguasaan teknologi-teknologi yang akan mendominasi di masa depan seperti komputasi kuantum, bioinformatika, rekayasa atom, rekayasa biologi, nanobiologi, nanoteknologi dan semikonduktor.
Dalam momentum pandemi COVID-19, layanan kesehatan menjadi sektor yang paling mengalami akselerasi perkembangan teknologi dan inovasi luar biasa.
Orang berpacu memproduksi vaksin. Vaksin yang biasanya diproduksi bisa belasan hingga puluhan tahun, sekarang ini kurang dari setahun sudah ada vaksin yang tercipta.
"Bahkan sekarang percobaan vaksin tidak harus langsung ke manusia, cukup dengan algoritma tubuhnya seseorang kemudian bisa ketahuan apakah vaksin ini cocok pada tubuh saya, tidak harus disuntikkan ke saya tetapi dibuat diurai tubuh saya sehingga bisa dikomputasikan," tutur politikus PDI Perjuangan itu.
Budiman menuturkan bangsa Indonesia terutama anak-anak muda harus mampu menghadapi tantangan maupun peluang tersebut, dan mengisi perkembangan teknologi. Akan ada lompatan-lompatan teknologi dan inovasi ke depan, dan bangsa Indonesia harus andil di dalamnya, agar tidak ketinggalan dari negara lain.
Oleh karena itu, dalam konsep Silicon Valley Indonesia yang digagasnya, dia mengajak anak-anak muda Indonesia untuk berkarya membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa produsen teknologi.
Sistem Blockchain, demokrasi digital, Big Data, kecerdasan artifisial mulai akan mengatur banyak proses sosial, ekonomi dan politik. Indonesia juga harus bisa menguasai teknologi tersebut.
RI harus kuasai teknologi terkini agar mampu bersaing
Sabtu, 27 Februari 2021 6:58 WIB
Hari ini kita masih menjadi bangsa yang cuma penikmat sensasi teknologi, mayoritas dari kita masih menjadi orang yang penikmat sensasi teknologi, belum masuk menjadi bangsa yang memahami dan memproduksi esensinya teknologi,