Washington/Tokyo/Paris (ANTARA) - Boeing Co menyarankan maskapai penerbangan untuk sementara berhenti menggunakan beberapa pesawat terbang Boeing 777 yang dilengkapi mesin P&W 4000 setelah insiden mesin jet 777 terbakar yang serpihannya jatuh di Denver, Amerika Serikat, minggu lalu.
Rekomendasi itu diumumkan oleh Boeing, perusahaan pembuat pesawat terbang Amerika Serikat, setelah otoritas penerbangan di Jepang melarang sementara penggunaan Boeing 777 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) setelah kejadian itu juga mengumumkan pihaknya akan menggelar pemeriksaan lebih lanjut terhadap pesawat Boeing.
Pesawat United Airlines Boeing 777 berhasil mendarat di Denver International Airport, Sabtu pekan lalu (20/1), setelah mesinnya mati dan terbakar. Pesawat itu menggunakan mesin yang dibuat oleh Pratt & Whitney 4000.
Pihak maskapai, United Airlines, satu hari setelahnya mengumumkan pihaknya menghentikan penggunaan 24 pesawat Boeing 777, beberapa jam sebelum pengumuman dari pihak pembuat pesawat.
Boeing mengatakan 69 pesawat jenis 777 siap digunakan, sementara 59 lainnya ada dalam hanggar.
Pabrik pesawat tersebut merekomendasikan operasional pesawat Boeing 777 diberhentikan sementara sampai FAA selesai melakukan pemeriksaan terhadap sebab kerusakan dan keamanan pesawat.
Boeng 777-200 dan 777-300 merupakan beberapa pesawat yang terancam berhenti beroperasi. Pesawat-pesawat model lama itu lebih boros bensin daripada pesawat model baru.
Beberapa maskapai telah berhenti menggunakan pesawat jenis itu.
Foto-foto yang diunggah oleh kepolisian di Broomfield, Colorado, menunjukkan serpihan pesawat berukuran besar jatuh ke darat, termasuk komponen penutup mesin yang berserakan di luar sebuah rumah warga.
Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan hasil pemeriksaan awal mengindikasikan kerusakan terparah ada di mesin sebelah kanan dan hanya ada kerusakan kecil pada beberapa bagian pesawat.
NTSB mengatakan mesin penjaga tekanan udara (inlet) beserta cangkangnya serta dua kipas hancur, sementara bilah-bilah kipas sisanya juga rusak.
Kementerian Perhubungan Jepang memerintahkan Japan Airlines Co Ltd (JAL) dan ANA Holdings Inc menangguhkan penggunaan Boeing 777, yang dilengkapi dengan mesin buatan P&W 4000.
Pemerintah Jepang kemungkinan akan mengumumkan langkah lebih lanjut.
Pihak kementerian mengatakan pada 4 Desember 2020, pesawat Boeing 777 yang dioperasikan oleh JAL mengalami gangguan pada mesin sebelah kiri setelah lepas landas sejauh 100 kilometer dari Bandara Naha.
Penerbangan itu pun gagal mencapai tujuannya, Tokyo International Airport, dan kembali ke bandara asalnya lepas landas.
Pesawat JAL itu sama dengan pesawat yang dipakai oleh United Airlines saat insiden mati mesin minggu lalu. Usia pesawat kurang lebih 26 tahun.
United merupakan satu-satunya maskapai di AS yang masih mengoperasikan pesawat-pesawat jenis tersebut, kata FAA.
Ada beberapa maskapai di Jepang dan Korea Selatan juga masih menggunakan pesawat itu, FAA menambahkan.
"Kami meninjau kembali seluruh data keselamatan pesawat yang ada," kata FAA sebagaimana dikutip dari pernyataan tertulisnya.
"Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan interval pemeriksaan harus ditingkatkan, utamanya dalam mengevaluasi bilah kipas kosong yang hanya digunakan oleh mesin model ini dan hanya ditemukan di pesawat Boeing 777," kata FAA.
Jepang mengatakan ANA mengoperasikan 19 pesawat Boeing 777, sementara JAL memiliki 13 pesawat Boeing 777.
JAL mengumumkan pesawatnya itu akan berhenti beroperasi pada Maret 2022.
Perusahaan pembuat mesin pesawat Pratt & Whitney, yang berada di bawah naungan Raytheon Technologies Corp, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai serta pemerintah demi mendukung pemeriksaan mesin lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengatakan pihaknya masih memantau situasi terkait insiden di AS, tetapi belum ada kebijakan apa pun yang akan diumumkan ke publik. Pernyataan itu disampaikan sebelum Boeing mengeluarkan rekomendasi ke pihak maskapai.
Korean Air Lines Co Ltd menyebut pihaknya memiliki 16 pesawat Boeing 777 dan 10 di antaranya disimpan dalam hanggar. Maskapai tersebut masih akan membahas masalah itu dengan Boeing serta otoritas penerbangan di Korsel.
Korean Air untuk saat ini akan berhenti menerbangkan pesawat model 777 ke Jepang.
Sumber: Reuters