Balikpapan (ANTARA) - Batalyon Infanteri (Yonif) 614 Raja Pandhita (RJP) tiba di Long Bagun setelah 2 hari 2 malam menyusuri Sungai Mahakam ke arah hulu. Sebanyak 170 personel mendarat di Dermaga Kampung Batu Majang untuk segera menjalankan tugas sebagai pasukan pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Sebelumnya personel yang bermarkas di Malinau, Kalimantan Utara ini berangkat dari Pelabuhan Malinau di Sungai Kayan, pada awal pekan lalu.
Setelah mencapai muara Sungai Kayan dan menyisiri Selat Makassar ke selatan pasukan tiba di muara Sungai Mahakam dan melintasi Kota Samarinda, hingga akhirnya tiba di Long Bagun, lebih kurang 550 km barat laut Balikpapan.
Sebagian personel lagi diterbangkan dengan helikopter ke pos mereka di tengah rimba di punggung-punggung gunung.
Sebagian lagi bisa ditempuh dengan perjalanan darat dari Malinau seperti Pos Gabungan Malaysia (Pos Gabma) di Kecamatan Sebuku.
“Kami akan menggantikan teman-teman dari Batalyon Raiders 200 Bhakti Negara yang akan kembali ke markasnya di Sumatera Selatan,” kata Komandan Yon 614/RJP Mayor Infanteri Indar Irawan, Jumat.
Sesuatu tugasnya, Mayor Indar juga Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dan Satgas Pamtas) dan memimpin anak buahnya yang sekarang tersebar di sejumlah Pos Pamtas di Malinau dan di Mahakam Ulu.
Kedatangan Yon 614/RJP juga disambut para tokoh masyarakat dan tokoh adat Kabupaten Mahakam Ulu selain oleh para pimpinan Yon 200 Raiders Bhakti Negara. Upacara penyambutan berisi antara lain pemasangan gelang adat khas Kenyah-Benuaq sebagai tanda keselamatan.
“Semoga bapak-bapak semua dikaruniakan keselamatan dalam menjalankan tugasnya, termasuk juga bapak-bapak yang pulang kembali ke keluarganya,” kata Ketua Adat Besar Mahulu Balan.
Sebagai pasukan penjaga perbatasan, para prajurit Yon 614/RJP akan melanjutkan tugas Yon 200 Raides BN menjaga patok tanda perbatasan dan mencegah kegiatan-kegiatan ilegal. ***