Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah berita ekonomi pada Kamis (12/11) kemarin yang menyita perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca pada Jumat pagi ini.
Beberapa di antaranya adalah realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang mencapai 55,1 persen hingga pinjaman 1,5 miliar dolar Australia (AUD).
Sri Mulyani sebut realisasi anggaran PEN capai 55,1 persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) telah mencapai Rp383,01 triliun atau 55,1 persen dari total pagu sebesar Rp695,2 triliun per 9 November 2020.
“Realisasi PEN kalau dilihat dari sisi penyerapan memang terakselerasi luar biasa pada kuartal III. Ini untuk kuartal IV kita juga akan tetap monitoring. Jumlahnya Rp383 triliun atau 55,1 persen,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Baca selengkapnya di sini
BI: Realisasi berbagi beban dengan pemerintah capai Rp322,35 triliun
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dengan skema burden sharing atau bagi beban dengan pemerintah per 3 November 2020 sebesar Rp322,35 triliun.
“Keseluruhan pembelian SBN melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) I dan II Rp322,35 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Baca selengkapnya di sini
Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP tembus 99,12 persen pada 12 November
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 99,12 persen per 12 November 2020.
"Jika dilihat dari sisi unit, maka penyaluran dana FLPP telah mencapai 99 persen lebih. Namun jika dilihat dari nilai rupiah sebesar Rp11 triliun yang dikelola PPDPP tahun ini, baru mencapai 94,62 persen, sehingga penyaluran dana FLPP akan melebihi target unit yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami optimis bisa sampai 107.600 unit,” ujar Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca selengkapnya di sini
Mendag: Kontribusi ritel tetap tinggi selama pandemi
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan kontribusi bisnis ritel bagi pertumbuhan ekonomi tetap tinggi di tengah pandemi COVID-19, sehingga pemerintah akan terus mendorong bisnis ritel tetap tumbuh.
“Kontribusi bisnis ritel dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tetap tinggi. Jika melihat sumbangsihnya bagi produk domestik bruto (PDB) pada triwulan III 2020, kontribusi ritel dari sisi perdagangan tercatat sebesar 12,83 persen dan dari sisi konsumsi 57,31 persen,” kata Mendag dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca selengkapnya di sini
Menkeu apresiasi pinjaman 1,5 miliar dolar Australia atasi pandemi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi pinjaman dari Pemerintah Australia sebesar 1,5 miliar dolar Australia dengan tenor 15 tahun dalam rangka membantu menangani pandemi COVID-19.
“Kami mendiversifikasi pembiayaan dan dukungan Australia yang memberikan pinjaman 1,5 miliar kepada Indonesia adalah salah satu bentuk dukungan yang sangat kami hargai,” katanya di Jakarta, Kamis.
Baca selengkapnya di sini