Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Distribusi Air bersih kembali macet di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), Teluk Bayur, Kabupaten Berau, sehingga pasar itu terlihat kotor dan kumuh karena pedagang kesulitan membersihkan bekas kotoran terutama pedagang ikan dan ayam.
"Baru saja pertengahan bulan lalu air bersih macet, kini macet lagi di pasar. Kita terpaksa harus irit air, jika sempat mengalir sebentar, ditampung dan digunakan keperluan secukupnya. Jika tidak ada air bersih yang mengalir, kami membersihkan meja jualan menggunakan air sumur," kata Budi penjual daging sapi di Pasar SAD, Berau, Kalimantan Timur, Minggu.
Begitu pula dengan pedagang ikan, lantaran membersihkan ikan dan membuang isi perut ikan memerlukan air tidak sedikit, sehingga mereka menampung air di ember besar untuk keperluan penjualan.
Kondisi Pasar kotor dan berbau lantaran kekurangan air, selain di pasar basah ikan dan daging, juga di seluruh area Pasar SAD yang merupakan pasar tradisional terbesar di Berau, seperti di Surau dan toilet.
Bahkan di toilet pihak pengelola pasar memberikan pemberitahuan dengan menuliskan "Maaf Air Habis" sehingga pelaku usaha, baik penjual dan pembeli tidak dapat buang air, sementara operasi pasar seharian dilakukan.
Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Yusriansyah mengakui kalau Air PDAM macet, "namun tidak macet total, kadang mengalir," katanya.
Secara teknis Direktur Utama PDAM Tirta Segah Bahriansyah mengungkapkan macetnya air bersih di pasar SAD, di karenakan pengaruh musim kemarau.
"Jaringan pipa PDAM datai tepi sungai Segah ke water intake Rinding juga mengalami kekeringan," katanya.
Hal ini, katanya, akibat kemarau panjang yang membuat kondisi air sungai Segah surut , sehingga tidak dapat terjangkau pipa penyedot air PDAM yang dipasang di Rinding hingga konsekuensinya, water intake juga kekeringan.
"Itu pengaruh kemarau pipa PDAM dari tepi sungai Segah ke water intake tidak bisa menyedot,"kata Bahriansyah lagi. Tidak hanya di Psar SAD, yang mengalami kekeringan akibat distribusi air menjadi macet, tetapi juga berimbas kepada sejumlah pelanggan PDAM mulai dari Rinding sampai Tanjung Redeb. (*)