Bontang (ANTARA News Kaltim) - Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Kota Bontang menyatakan potensi ikan laut di Bontang mencapai satu juta ton per tahun, sementara yang hasil tangkap nelayan baru mencapai 6.000-8.000 ton atau kurang dari satu persen.
"Sebagian besar yang mengambil ikan laut itu pun orang luar, bukan nelayan Bontang," kata Kepala DPKP Kota Bontang Ir Aji Erlynawati di Bontang, Kalimantan Timur, Jumat.
Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan yang sangat berpengaruh bagi nelayan, karena kerusakan-kerusakan lingkungan di laut tentunya akan menurunkan produksi ikan.
Selain itu, katanya, potensi budidaya ikan antara lain tambak seluas 1.333 ha, kolam ikan air tawar 48 ha, keramba 175 ha, areal budidaya laut 7.000 ha. Namun lokasi menyebar di berbagai pelosok Bontang.
"Tahun ini sebanyak 18 kelompok nelayan mendapat hibah Rp100 juta per kelompok," katanya.
Dia meminta kepada nelayan agar mengolah ikan hasil budidaya sehingga ada nilai tambah seperti produksi lele asap tidak langsung dijual ke pasar.
Disebutkan Kepala DPKP bahwa Bontang selain telah ditetapkan sebagai kluster daerah industri gas dan kondensat secara nasional, juga ditetapkan sebagai kluster kelautan perikanan.
Namun dia menegaskan potensi ikan di laut Bontang belum digarap secara optimal oleh nelayan.
"Dari potensi sebanyak satu juta ton per tahun, dan kemampuan tangkap nelayan baru sebanyak 6.000 ton (0,6 persen) hingga 8.000 ton (0,8 persen)," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Bina Usaha dan Pengolahan Hasil Ikan DPKP Bontang, Zarkasi, mengatakan, berbagai program untuk mendorong produksi ikan telah dilakukan mulai pemberian sarana prasarana tangkap, pengiriman peserta pelatihan dengan magang di Jawa serta rencana pendirian pabrik tepung rumput laut.
"Saat ini Balai Benih Ikan Pantai juga terus memproduski benur udang dan bibit ikan kerapu dengan harga jual kenelayan yang terbilang cukup murah," kata Zarkasi. (*)
Bontang Miliki Potensi Ikan Satu Juta Ton
Jumat, 6 Juli 2012 9:58 WIB