Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Polres Kutai Barat, Polda Kalimantan Timur, menyelidiki kecelakaan yang menewaskan lima pekerja tambang batu bara.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim, Komisaris Besar Anthonius Wisnu Sutirta, dihubungi dari Samarinda Sabtu menyatakan, Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Kutai Barat telah berada di lokasi kecelakaan untuk melakukan penyelidikan terkait tabrakan mobil `double cabin` DMAX 08 UT nomer polisi KT 8891 KQ dengan trailer DT Iveco 420-16 di areal perusahaan tambang batu bara milik PT Gunung Bayan Pratama Coal (PT GBPC) di Kecamatan Jempang.
"Tambrakan itu terjadi di kilometer 14 jalan hauling milik PT GBPC pada Jumat (15/6) sekitar pukul 21. 30 Wita. Kasat Reskrim bersama Kasat Intel Polres Kutai Barat serta empat anggotanya telah berada di lokasi untuk membantu penyidikan yang dilakukan Polsek Jempang," ungkap Anthonius Wisnu Sutirta.
Berdasarkan laporan dari pihak Polres Kutai Barat kata Anthonius Wisnu Sutirta, kronologi tabrakan itu bermula saat trailer, dikemudian Husaen (35) karyawan PT GBPC yang memuat batu bara melaju dengan kecepatan tinggi di jalan hauling kemudian menabrak mobil doble cabing dari arah berlawanan.
Akibat tabrakan tersebut kata dia, mobil double cabin berpenumpang lima orang yang dikemudikan Agus Haryanto, karyawan PT UT terseret hingga 20 meter.
"Diduga, sopir trailer itu tidak bisa menguasai laju traler sebab kondisi jalan menurun dan ada tikungan sehingga menabrak mobil double cabin tersebut. Namun, kami belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini ada unsur kelalaian atau tidak sebab petugas masih melakukan penyidikan," kata Anthonius Wisnu Sutirta.
Kelima penumpang double cabin yang tewas lanjut Anthonius Wisnu Sutirta yakni Mispandana (20), Dwi Meiwanto (20), Marianus Deri Dwi Arwinda (34), Visensius Katu (23). Keempatnya merupakan karyawan PT Delima Jaya Sukses Mandiri, tiga diantaranya meninggal di lokasi sementara Visensius Katu meninggal di klinik Gunun Bayan.
Agus Haryanto, double cabin itu meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, Barong Tongkok, Kutai Barat.
Sementara, pengemudi trailer, Husein, mengalami luka berat dan dibawa ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda untuk menjalani perawatan.