Balikpapan (ANTARA) - Tiga pasien yaitu pasien Nomor 1, 2, dan 3 yang menjalani perawatan di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan yang semula dinyatakan positif terpapar COVID-19 kini sudah menjadi negatif setelah menjalani perawatan selama dua pekan.
“Kami belum menggunakan istilah sembuh, sebab pasien masih harus menjalani observasi dalam karantina selama seminggu,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di Rumah Jabatan Wali Kota, Jalan Sjarifuddin Joes, Jumat.
Ketiga pasien sudah meninggalkan ruang karantina di RSKD dan saat ini menempati rumah karantina untuk tempat observasi. Dua pasien menjalani observasi di rumah yang khusus disediakan Pemkot, dan satu lagi di fasilitas yang disediakan perusahaan tempatnya bekerja.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menegaskan selama masa observasi ini pasien tetap belum boleh keluar rumah.
”Tapi boleh jalan-jalan di dalam rumah, boleh ketemu keluarga namun harus pakai masker. Kita sebut juga ini adaptasi sosial,” jelas Juliarty. Sementara itu, pasien negatif COVID-19 ini masih tetap di bawah pemantauan tim dokter.
Sebelumnya hasil negatif dari ketiga pasien disampaikan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya yang menjadi rujukan pengiriman sampel dari Balikpapan.
Dengan demikian, saat ini di RSKD jumlah pasien positif dari 15 menjadi 11 pasien. Selain dari ketiga pasien yang negatif, ada 1 pasien meninggal dunia yang diduga terpapar dari pertemuan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Namun, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah 2 menjadi 36 orang, dan sebanyak 1.261 orang dalam pemantauan.
”Kami juga menunggu 34 hasil uji lab dari spesimen hasil uji swap. Juga ada 3 lagi yang sudah kami kirim ke BBLK Surabaya, ” sambung Wali Kota.
Untuk mencegah penyebaran wabah ini di Kota Minyak, saat ini hampir seluruh bangunan fasilitas umum dan sebagian perumahan di Balikpapan disemprot cairan disinfektan. Pemerintah Kota juga menutup sejumlah ruas jalan untuk membatasi aktivitas warga sementara.
“Kami mohon pengertian warga kota semua. Ini untuk kebaikan dan keselamatan bersama,” kata Wali Kota Rizal Effendi.