Tanjung Redeb (ANTARA) - PT Supra Bara Energi (SBE) di Kabupaten Berau membangun kanal di sisi jalan poros Labanan-Samarinda, mengikuti alur sungai Bipil sesuai dengan peta Bakorstanal 2004 untuk mengantisipasi meluapnya kembali air tanggul perusahaan.
"Pembangunan kanal ini menindaklanjuti rekomendasi Bupati dan DPRD Berau untuk mengantisipasi kembali meluapnya air dari dinding dengan membangun dua kanal di sisi jalan poros Labanan," ungkap sekretaris PT SBE, Edy Djumantara, didampingi Superintenden Surveyor SBE Dedy Setiawan, Senin.
Selain membangun kanal, SBE juga meninggikan kembali badan jalan jalur Berau-Samarinda, melalui pengaspalan setinggi 1,5 meter, dan memasang gorong-gorong.
Kanal baru pembuangan air dari jalan raya, tepatnya berada di sebelah kanan jalan krosing masuk ke lokasi SBE tembus ke alur sungai Daluman.
Kanal baru yang dibuat tersebut adalah kanal alternatif untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan yang cukup tinggi, yang kerap menyebabkan banjir di sekitar jalan raya. Kanal alternatif yang dibuat sepanjang 1 kilometer tersebut dibiayai oleh SBE.
Alasan SBE membangun dua kanal ini, dengan harapan debit air yang ada dapat mengalir lebih cepat, tetapi dengan catatan, PT Pelita Makmur Sejahtera (PMS) juga komitmen, mau membangun alur pembuangan air sampai ke bibir sungai Kelay.
"Dan ini pun kami perkirakan debit air yang ada di sana masih belum mampu mengatasi secara tuntas. Oleh sebab itu, SBE juga membangun jalur alternatif sebelah kanan sepanjang 7 kilo lebih, agar tidak terjadi luapan air di jalan raya," kata Edi.
Pembangunan kanal yang dilaksanakan PT SBE, merupakan instruksi Bupati Berau dan komitmen hasil rapat pembahasan dengar pendapat antara DPRD Berau, Manajemen SBE, PT Bara Jaya Utama (BJU), elemen mahasiswa dan masyarakat yang dilaksanakan di ruang rapat DPRD Berau Selasa (22/5) pekan lalu.
Disebutkan bahwa pembangunan kanal yang mengarah ke PMS belum dikerjakan, sebab masih menunggu persetujuan dari pihak PT PMS mengingat desain jalur kanal yang akan dibangun melewati areal PMS.
"Karena jalur kanal yang akan kita bangun melewati areal PT PMS selaku pemegang IPU. Kalau hari ini disetujui, hari ini juga kita bangun," kata Edy.
Mengenai rencana pembuatan kanal di sebelah kiri jalan atau di lokasi genangan air tersebut, kata Edi sesuai hasil rapat pembahasan di DPRD, disebutkan bahwa untuk pembuatan kanal di sekitar perbatasan areal SBE dan BJU akan dikerjakan secara bersama-sama oleh kedua perusahaan tersebut. Artinya, biaya yang digunakan dalam pembuatan kanal kiri itu juga ditanggung oleh kedua pihak.
Selain itu Edi juga menjelaskan, bahwa sejak, Rabu (23/5) pekan lalu, sampai sekarang, manajemen SBE telah memulai melakukan pekerjaan perbaikan jalan poros Labanan-Teluk Bayur, yang selama ini tergerus akibat genangan air alur sungai Bipil, yang kerap meluap hingga ke badan jalan dan menyebabkan banjir di ruas jalan provinsi tersebut.
PT SBE saat ini melakukan berbagai kegiatan penanganan baik jangka pendek maupun jangka panjang serta kegiatan lain yang sifatnya permanen seperti pembuatan gorong-gorong, penimbunan, pengurukan, pelebaran dan peninggian badan jalan hingga satu setengah meter ke atas untuk rencana pengaspalan jalan sepanjang 280 meter, mulai dari sisi kanan sampai ke sisi kiri perlintasan jalan hauling baru bara SBE.
Lebih lanjut Edi menjelaskan, 10 poin rekomendasi Bupati Berau dan hasil Hearing di DPRD pada pekan lalu, kini sedang dalam proses pengerjaan. Hasil perkembangan pekerjaan atau tindakan-tindakan yang telah dilaksanakan akan terus dilaporkan secara tertulis kepada Bupati.
Rekomendasi untuk membenahi disposal yang berbatasan dengan PT BJU dengan mengangkat material lumpur yang menutupi alur sungai Bipil, dan memasang gorong-gorong yang elevasinya sejajar dengan tanah permukaan dengan memperhitungkan debit aliran air yang akan keluar masuk dari gorong-gorong.
"Penempatan disposal ini sesuai Rencana Kerja Teknis Tahunan dan Lingkungan (RKTTL), agar tidak menyebabkan banjir dan rekomendasi pekerjaan lainnya kini sedang kami pacu," ujar Edy. (*)
PT SBE Bangun Kanal Antisipasi Meluapnya Air Tanggul
Senin, 28 Mei 2012 9:41 WIB