Indeks Pembangunan Manusia Samarinda tertinggi di Kaltim

Suasana rilis di BPS Kaltim yang dipimpin Kepala BPS Kaltim Anggora Dwitjahyono. Antaranews Kaltim/M. Ghofar

Berada di urutan kedua IPM tertinggi di Kaltim adalah Kota Balikpapan dengan IPM 80,11 dan ketiga Kota Bontang dengan IPM 80,09, sedangkan total IPM Provinsi Kaltim adalah 76,61

Samarinda (ANTARA) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Samarinda memiliki nilai tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni mencapai 80,20 dengan pertumbuhan mencapai 0,34 persen berdasarkan pendataan 2019, sedangkan IPM pada 2018 tercatat 79,73.

"Berada di urutan kedua IPM tertinggi di Kaltim adalah Kota Balikpapan dengan IPM 80,11 dan ketiga Kota Bontang dengan IPM 80,09, sedangkan total IPM Provinsi Kaltim adalah 76,61," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Senin.

Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, lanjutnya, IPM terendah Kabupaten Mahakam Ulu 67,58. Tetapi Mahakam Ulu memiliki lompatan peningkatan tertinggi ketimbang daerah lain, yakni mencapai 1,36 persen ketimbang pada 2018 yang tercatat 66,67.

Pertumbuhan IPM di sejumlah daerah di Kaltim dari 2018 ke 2019 bervariasi, seperti Bontang tumbuh 0,29 persen, Samarinda 0,34 persen, Balikpapan 0,38 persen, Penajam Paser Utara 0,72 persen, dan pertumbuhan kedua tertinggi setelah Mahakam Ulu adalah Kutai Timur yakni 1,28 persen.

"Pada tahun 2019, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 67,58 hingga 80,20," tuturnya.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, usia harapan hidup (UHH) saat lahir berkisar 71,30 tahun (di Kabupaten Penajam Paser Utara) hingga 74,41 tahun (di Kota Balikpapan).

Pada dimensi pengetahuan, lanjutnya, harapan lama sekolah berkisar 12,50 tahun (di Mahakam Ulu) hingga 14,70 tahun (di Samarinda), serta rata-rata lama sekolah berkisar 7,89 tahun (di Mahakam Ulu) hingga 10,73 tahun (di Bontang).

Pngeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar Rp8 juta per tahun (di Mahakam Ulu) hingga Rp16,84 juta per tahun (di Bontang).

Dia mengatakan kemajuan pembangunan manusia pada 2019 juga terlihat dari kecepatan perubahan nilai IPM yang lebih besar ketimbang tahun sebelumnya. Secara umum, capaian pembangunan manusia di Kaltim tinggi, bahkan yang tertinggi untuk kawasan timur Indonesia.

"Hingga saat ini, kabupaten/kota di Kaltim berstatus pembangunan manusia 'sangat tinggi' dan 'tinggi', kecuali Kabupaten Mahakam Ulu yang masih berstatus pembangunan manusia 'sedang'," ucap Anggoro.