Balikpapan (ANTARA) - Situs jual beli online Tokopedia mengklaim memberikan pendapatan hingga Rp2.56 triliun bagi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2019 hingga akhir Desember ini.
"Kami juga turut berkontribusi pada pendapatan rumah tangga di Kaltim hingga Rp814 miliar lebih," kata External Communications Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya di Balikpapan, Sabtu.
Pada tahun 2018 lampau, Tokopedia telah berkontribusi terhadap pendapatan Kalimantan Timur sebesar Rp933 miliar lebih dan Rp297 miliar lebih untuk rumah tangga.
Chandra juga menambahkan, pendapatan itu datang dari 13.104 lapangan kerja yang tercipta di Kalimantan Timur sebab aktivitas di aplikasi Tokopedia.
Menurut Chandra, masyarakat Kalimantan Timur menjadi bagian dari 6,8 juta orang yang menjual lebih dari 200 juta jenis produk terdaftar dengan harga transparan di seluruh Indonesia.
Data Tokopedia menyebutkan, di Kalimantan Timur terjadi peningkatan jumlah penjual selama 2018-2019 sebesar 88,5 persen. Berjualan di Tokopedia disebutkan meningkatkan omset sebesar 35,71 persen. Disebutkan juga tingkat penjualan dari Kalimantan Timur ke provinsi lain ada 26,5 persen.
“Kami berkomitmen menggerakkan perekonomian dalam negeri. Kami selalu berusaha relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal demi memudahkan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk menciptakan peluang maupun mencapai lebih," jelas Chandra.
Berbagai produk olahan makanan seperti krupuk amplang dan masakan kepiting menjadi produk Kalimantan Timur yang disukai. Ada juga kain seperti ampiek, kain yang disebut sebagai batik khas Kutai-Kaltim.
Pada kesempatan yang sama, Regional Growth Expansion Senior Lead Tokopedia Yanuar Rakhmad menjelaskan tentang Tokopedia Center, Mitra Tokopedia, dan Tokopedia Corner.
Menurut Rakhmad, Tokopedia Center merupakan wahana membantu para pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengembangkan usaha mereka bersama Tokopedia.
“Kami berharap hadirnya Tokopedia Center membantu masyarakat, meningkatkan daya saing bisnis di pasar nasional," katanya.
Daya saing bisnis itu diharapkan tercipta dengan kemudahan masyarakat dalam memulai usaha dan menemukan produk apa pun melalui platform Tokopedia.
Sejak diluncurkan pada September 2018, Tokopedia Center telah hadir di 79 titik di berbagai wilayah
Indonesia. Di Kalimantan Timur. Tokopedia Center ada di mal Balikpapan Super Block dan Samarinda Central Plaza.
Ada juga inisiatif lokal yang disebut Mitra Tokopedia, yang mempermudah pemilik warung, toko kelontong, dan usaha sejenis lainnya dalam mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan teknologi.
“Lewat Mitra Tokopedia, kami berharap warung-warung di Indonesia bisa menjadi ‘warung super’ dan ikut berkontribusi terhadap ekonomi digital di Indonesia,” kata Chandra.
Selanjutnya, Tokopedia Corner adalah kerja sama Tokopedia dengan universitas untuk membantu mahasiswa, dosen, dan karyawan aktif menciptakan peluang lewat pemanfaatan knologi serta menikmati berbagai kemudahan seperti program gratis ongkos kirim, pengambilan barang, dan lainnya.
“Melalui Tokopedia Corner, masyarakat setempat diharapkan bisa meningkatkan literasi digital sekaligus ikut berkontribusi memajukan perekonomian daerah,” demikian Ekhel Chandra Wijaya.
Menurut riset Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI, selama 2018-2019, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada di Aceh sampai Papua.
Jumlah ini setara dengan 10,3 persen dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama.