Balikpapan (ANTARA) - Hujan yang turun sejak dinihari Rabu (10/7) tidak mengurangi kekhidmatan, dan kemudian juga kemeriahan upacara parade dan defile peringatan Hari Bhayangkara Ke-73 di Lapangan Merdeka, Balikpapan.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kapolda Kaltim) Inspektur Jenderal Priyo Widyanto menjadi inspektur upacara, memimpin langsung upacara yang diikuti ratusan prajurit gabungan, dihadiri para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan ditonton masyarakat banyak.
Juga tampil sebagai peserta upacara kompi gabungan para anggota organisasi massa dan santri.
Upacara dimulai dengan dramatis. Tabir asap berwarna oranye menutup Lapangan Merdeka selama beberapa menit, dan ketika asap perlahan hilang dilarutkan hujan, para prajurit dari berbagai kesatuan sudah berdiri rapi membentuk barisan. Tetap di bawah hujan, inspektur upacara segera memeriksa pasukan dengan menggunakan mobil jip terbuka.
Kemudian rangkaian sejumlah acara pun berlangsung hingga ke bagian puncak yang berisi prosesi pedang pora untuk secara resmi melepas para bhayangkara yang memasuki masa pensiun, dan defile pasukan dan kendaraan berbagai fungsi yang digunakan polisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta mengayomi masyarakat.
Termasuk diantaranya Satuan K9, satuan dengan anjing yang memiliki berbagai kemampuan melacak, mulai dari melacak narkoba hingga mengendus keberadaan korban yang tertimbun tanah longsor.
Bahkan para reserse atau detektif yang sehari-harinya tidak terlihat sebagai biasanya polisi berseragam, juga turut berbaris dan berdefile. Mereka tampil bak eksekutif dengan jas dan dasi di atas kemeja putih.
Berbagai kesatuan lain tampil dengan seragam dan peralatan lengkap. Satu per satu berbaris dan melewati podium kehormatan untuk memberi hormat pada Kapolda dan undangan, yang diantaranya adalah Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
“Kami ingin kenalkan kepada masyarakat semua kesatuan yang kami punya di Polda Kaltim,” senyum Kapolda setelah defile dan potong tumpeng serta doa syukur bersama.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kaltim yang telah membantu aparat kepolisian dalam menjaga kondusivitas Kaltim selama berlangsungnya perhelatan pemilu lalu.
“Juga kepada rekan-rekan TNI dan dinas terkait bersama Polri menciptakan suasana yang aman dan kondusif pada kegiatan apapun, terutama pilkada maupun pilpres 2019 lalu,” kata Kapolda.
Kapolda juga menyampaikan permohonan maaf jika ada hal yang kurang berkenan. “Oleh karena itu dengan semangat profesionalisme, modern, terpercaya (promoter) kami tetap bertekad memberikan pengayoman, perlindungan kepada masyarakat yang lebih baik lagi,” tegas Kapolda.
Termasuk bagian dari profesionalisme hingga menjadi terpercaya itu adalah polisi juga perlu diberi koreksi, kritik, dan saran, sehingga benar-benar maksimal menjalankan fungsinya sebagai pengayom masyarakat.
Di akhir acara, tanpa ada pengumuman, sebuah panser Anoa dari arah berlawanan dengan defile pasukan memasuki jalan. Di belakangnya ada dua prajurit wanita masing-masing mengendarai motor trail menempel seolah mengawal panser itu. Tepat di depan podium kehormatan panser berhenti. Dua motor juga berhenti kira-kira 4 meter di belakangnya. Segera pintu belakang panser terbuka.
“Kejutan dari kami,” senyum Panglima Kodam VI Mulawarman Subiyanto seraya memberi selamat kepada Kapolda Priyo Widyanto.
Dari dalam panser dikeluarkan meja kecil. Kemudian menyusul kue tart besar berwarna cokelat. Para prajurit Kowad dan Kavaleri awak panser menatanya sebentar sebelum mempersembahkannya kepada Kapolda.
“Selamat ulang tahun sahabatku Polri,” tertulis di spanduk yang dibentangkan dua prajurit dan dibawa berlari di sepanjang jalan di depan podium kehormatan dan tarub duduk para undangan.