Samarinda (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Independen ( AJI) Balikpapan Biro Samarinda, Kalimantan Timur menggelar acara diskusi dengan tema " Jurnalisme data" di Kafe Piramid, Jalan Dahlia, Samarinda, Jumat.
Kegiatan yang digagas dalam rangka terbentuknya AJI di Kota Samarinda tersebut dihadiri oleh komunitas wartawan Kota Samarinda, unsur pers kampus dan juga sejumlah tokoh jurnalis Kota Samarinda.
Hadir sebagai pembicara Felanans Mustari dari Media Online Kaltim Kece dan M Rizkyawandi dari Koran Harian, Kaltim Post.
Dalam pemaparannya, Felanans mengatakan saat ini jurnalisme yang serba cepat digantikan citizen jurnalisme.
"Misal ada begal. Masyarakat sudah banyak membagikan infonya di media sosial," kata Felanans.
Dia melanjutkan, ketika fungsi membagikan informasi itu diambil warga, pekerjaan wartawan bisa berkurang. Namun, di sisi lain tugas pers bertambah. Selain melaporkan, pers harus memverifikasi dan juga komparasi.
Tidak hanya memverifikasi, pers harus bisa mengolah data yang didapatkan. Sehingga, masyarakat bisa menikmati sajian jurnalistik dengan mudah.
"Kalau di media, jika kita berikan data mentah tidak akan terlalu berguna bagi pembaca," sambung Felanans.
Sementara itu, M Rizkyawandi. Koordinator Tim Riset Kaltim Post ini mengungkapkan bagaimana dia melakukan kerja statistik untuk menunjang pemberitaan.
Seperti melakukan riset dengan berbagai metodologi, untuk mendapatkan gambaran data dari isu yang akan digarap.
"Tidak selalu data itu hanya berupa angka saja, tapi bisa opini atau biasa disebut data kualitatif," ujar alumnus Universitas Mulawarman tersebut.
AJI memang banyak memberikan perhatian terhadap penerapan jurnalisme data. Hal ini juga sebagai cara untuk menangkal masifnya peredaran berita bohong saat ini.
Ketua AJI Balikpapan Devi Alamsyah juga menyebut AJI juga memberikan perhatian terhadap peningkatan kapasitas jurnalis.
Maka dari itu, mereka mendorong terbentuknya AJI Balikpapan Biro Samarinda untuk membantu melakukan program-program peningkatan kapasitas jurnalis. Hal ini pun direalisasikan dengan penyerahan SK biro dalam kesempatan yang sama.
"ini adalah program lama. Mendorong AJI ada di Samarinda. Akibat kesibukan akhirnya baru bisa genjot lagi. Samarinda jumlah wartawan lebih banyak dan tentunya dinamika lebih banyak," pungkas Devi.