Balikpapan (ANTARA) - Pasangan calon (Paslon) petahana Rahmad Mas'ud dan Bagus Setyo menganggap debat terbuka paslon menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk pemimpin Kota Balikpapan adalah sebagai ajang diskusi.
"Saya menilai debat ini bukanlah sebuah debat, tetapi menjadi ajang diskusi untuk memberikan gambaran kepada warga," kata Rahmad Mas'ud dalam jumpa pers seusai debat yang digelar di Balikpapan, Rabu (23/10).
Debat terbuka tersebut diikuti oleh tiga paslon yang siap menjadi pemimpin Kota Balikpapan, yakni Paslon nomor urut 1 Rahmad Mas'ud-Bagus Susetyo, nomor urut 2 Rendi Susiwo Ismail-Eddy Sunardi, serta Paslon nomor urut 3 Muhammad Sa'bani-Syukri Wahid.
Dalam debat tersebut, Paslon Rahmad-Bagus sempat mendapat singgungan dari paslon 2 dan 3 khususnya terkait panjangnya antrian BBM, susahnya mendapatkan gas LPG, hingga kemacetan. Saat awak media ini menanyakan hal tersebut, Rahmad mengatakan bahwa BBM itu bukan merupakan kebijakan pemerintah.
"Tetapi pemerintah hadir untuk memfasilitasi agar jangan ada antrean, jangan ada kemacetan," tutur dia.
Rahmad menegaskan hal tersebut terus diupayakan saat ia masih menjadi nakhoda Kota Balikpapan dengan berkoordinasi bersama Pertamina untuk menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
Sementara itu, terkait gas LPG kata Rahmad pihaknya pernah mengadakan operasi pasar, hal ini menurut Rahmad dilakukan agar warga tidak kesulitan mencari gas LPG.
Dalam kesempatan itu, Rahmad mengulas saat kampanye pada Pilkada sebelumnya, ia menyampaikan program seperti pembangunan rumah sakit, BPJS gratis, pembangunan sekolah, hingga seragam sekolah gratis.
"Dan bisa dilihat sendiri sekarang sudah berjalan, InsyaAllah bila kita berjanji kan pasti kita tepati, bisa dilihat saat kampanye lima tahun sebelumnya," ujarnya.
Bila kembali terpilih kata Rahmad, tentunya program-program ini akan berlanjut. Di sisi lain, saat debat berlangsung ia berpesan bila ia tidak terpilih program ini untuk tetap dilanjutkan oleh siapapun yang menjadi pemimpin Kota Balikpapan nanti.
"Yang utama itu yang menjadi program kelanjutan kita, untuk menciptakan sumber daya anak kita yg berkualitas, untuk menuju Indonesi emas tahun 2045, jadi kita harus siapkan anak-anak kita karena ilmu itu tidak akan pernah habis," ujar Rahmad.
Kemudian, lanjut Rahmad kedua yakni menjadikan Balikpapan itu yang menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi kota industri dan jasa. Dalam hal ini Rahmad menyampaikan bahwa Kota Balikpapan memiliki potensi yang sangat strategis karena berhadapan dengan arah jalur perdagangan internasional.
"Sehingga Balikpapan bukan hanya menjadi panutan perdagangan kota dan bangsa Indonesia, tetapi jalur perdagangan dunia nanti yg menopang perekonomian Indonesia maju 2045 nanti," ungkap Rahmad.
Rahmad menegaskan, ada atau tidak adanya IKN, Kota Balikappan terus berlomba untuk menjadi kota yang terbaik di tanah air.
Paslon Petahana Rahmad-Bagus anggap debat Paslon sebagai ajang diskusi
Rabu, 23 Oktober 2024 23:30 WIB