Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tangah meluncurkan dua kali guguran lava pijar pada Rabu, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan dua guguran lava yang terpantau melalui CCTV pada periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 350 hingga 1.000 meter.
Selain guguran lava, selama periode itu BPPTKG juga merekam 6 gempa guguran dengan amplitudo 4-50 mm dan durasi 19.64-101.18 detik dan 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2 mm selama 7,56 detik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan barat. Suhu udara 16.5-21.6 derajat celsius, kelembaban udara 67-92 persen, dan tekanan udara 627.7-707.9 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.